Selasa, 10 September 2024 10:00 UTC
Dirut PG Dwi Satriyo Annurogo (kedua dari kiri) bersama Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao (kedua dari kanan) dan pejabat terkait pada peluncuran beras nasional perdana di Dili, Timor Leste. Foto: Humas Petrokimia Gresik
JATIMNET.COM, Gresik – Perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berhasil mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang produktif di Timor Leste hingga melahirkan produk pangan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan peluncuran beras nasional perdana Timor Leste di Dili melalui pendampingan budidaya pertanian dan dukungan pupuk nonsubsidi unggulan Petrokimia Gresik.
Hasil positif pendampingan ini meningkatkan produktivitas pertanian di Timor Leste dari sebelumnya 1,5 - 3 ton per hektar menjadi 8-11 ton per hektar atau terjadi peningkatan 3-5 kali lipat.
Budidaya bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam setahun, dari sebelumnya hanya sekali setiap tahunnya. Dukungan ini berikan setelah Petrokimia Gresik mengutamakan amanat penyaluran pupuk bersubsidi di dalam negeri.
BACA: HUT Ke-52, Petrokimia Gresik Kenalkan Visi Baru Growth Excellence
"Upaya ini sekaligus menjadi kontribusi Petrokimia Gresik dalam mendukung masyarakat dunia, khususnya di kawasan ASEAN yang tengah ramai berdiskusi tentang isu krisis pangan," ujar Dwi dalam rilis tertulis, Selasa, 10 September 2024.
Petrokimia Gresik dalam program pendampingan budidaya ini bekerja sama melalui PT Petrosida Gresik dengan Camara de Comercio e Industria de Timor Leste (CCI LT) mulai Oktober 2023.
PT Petrokimia Gresik melalui PT Petrosida Gresik melakukan pendampingan budidaya di sepuluh titik demplot yang tersebar di wilayah Maliana, Vemase, Los Palos, Manatutu, dan Baucau dengan total luasan 10 hektar.
Kegiatan budidaya dilakukan dengan menggunakan pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik. Selain itu juga mengaplikasikan pestisida dan bahan organik dari Petrokimia Gresik Grup.
BACA: Petrokimia Gresik Sabet Penghargaan Kategori Gold Industri Ramah Lingkungan
"Dari hasil panen ini kemudian dilakukan pengolahan oleh CCI LT menjadi produk pangan berupa beras. Dan beras bermerek MANA BOOT ini menjadi produk beras nasional pertama bagi Timor Leste," kata Dwi.
Ia menambahkan kerja sama pendampingan ini akan diperluas pada komoditas potensial Timor Leste, yaitu kentang, jeruk, dan tembakau. Sehingga produktivitasnya dapat meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Guna menyukseskan program perluasan pendampingan ini telah dibentuk 13 tenaga aplikator sebagai tenaga agronomis yang akan menjadi ujung tombak di lapangan," kata Dwi.
Petrokimia Gresik juga akan mendukung upaya pengembangan sumber daya manusia pertanian di Timor Leste yang andal dan berkualitas demi terwujudnya kemandirian pertanian setempat.
