Logo

Petani Mojokerto Keluhkan Anjloknya Harga Tembakau di Musim Panen

Reporter:,Editor:

Senin, 30 September 2019 11:52 UTC

Petani Mojokerto Keluhkan Anjloknya Harga Tembakau di Musim Panen

DIPINDAHKAN. Petani di Dawar Blandong memindahkan tembakau rajang untuk dijemur. Harga tembakau asal Mojokerto di musim panen tahun ini terseok-seok. Foto: Karina Norhadini.

JATIMNET.COM, Mojokerto – Petani tembakau di beberapa daerah di Kabupaten Mojokerto mengeluhkan anjloknya harga tembakau. Padahal musim kemarau kali ini menjadi berkah untuk menikmati membaiknya kualitas dan harga tembakau.

Sayang petani di Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Dawar Blandong justru merasakan sebaliknya. Sejumlah petani di dua daerah di Mojokerto itu mengeluhkan jebloknya harga.

Diterangkan salah satu petani tembakau Rofi'ah, asal Dusun Tempuran, Desa Simongaggrok, Kecamatan Dawar Blandong. Dia menerangkan harga tembakau sempat menyentuh angka Rp 75.000 ribu per kilogram pada tahun lalu.

“Panen tahun ini harga jualnya turun drastis, cuman sampai Rp 40.000 ribu per kilogram,” keluhnya selepas memanen tembakau, Senin, 30 September 2019.

BACA JUGA: Kemarau Panjang Berkah Petani Tembakau Blitar

Hal senada disampaikan Mariyati salah satu petani Kecamatan Kemlagi, yang mengakui perawatan tembakau tidaklah mudah. Sejak masa tanam hingga panen butuh perawatan khusus dengan biaya ekstra.

“Cuacanya cukup panas, tapi udaranya agak lembab,” terang Maryati. Hal ini yang menyebabkan kualitas tembakau miliknya semakin bagus. Namun dia mengeluhkan musim panen kerap menyebabkan  harga jual tembakau turun.

Diterangkan Maryati harga tembakau miliknya tidak jauh berbeda dengan milik Rofiah. Harganya terkoreksi sekitar 46 persen dari Rp 75.000 per kilogram pada tahun 2018, tahun ini di kisaran Rp 40.000 per kilogram.

BACA JUGA: Gresik Kembangkan 18 Hektare Lahan Tembakau Petani

Produksi tembakau di kawasan Dawar Blandong dan Kemlagi tahun ini belum melakukan penimbangan akhir. “Sekitar 5,5 hingga 6 kuintal. Tapi itu belum timbang akhir,” pungkasnya.

Sebetulnya sejumlah petani tembakau di beberapa daerah memetik hasil yang bagus pada musim panen tahun ini. Petani tembakau di Dusun Sumberaden, Desa Mronjo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar menuai untung besar.

Panen tahun ini berkisar tiga kuintal dibanding tahun sebelumnya yang hanya dua kuintal atau naik 50 persen. Begitu juga dengan harganya bisa mencapai Rp 60.000 per kilogram atau naik 16 persen dibanding tahun sebelumnya.