Logo

Kemarau Panjang Berkah Petani Tembakau Blitar

Reporter:,Editor:

Senin, 09 September 2019 13:21 UTC

Kemarau Panjang Berkah Petani Tembakau Blitar

Petani menjemur tembakau jenis kedululang di Selopuro, Kabupaten Blitar, Senin 9 September 2019. Foto: Yosibio.

JATIMNET.COM, Blitar – Musim kemarau tahun ini menjadi berkah bagi sejumlah petani tembakau di Dusun Sumberaden, Desa Mronjo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.

Salah satu petani tembakau, Ansori (50), menyatakan produksi tembakau tahun ini lebih baik dan didukung peningkatan volume dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Hasil panen tahun lalu hanya dua kuintal, sedangkan tahun ini mencapai tiga kuintal atau naik 50 persen,” Ansori menjelaskan kepada Jatimnet.com, Senin 9 September 2019.

BACA JUGA: Hindari Gagal Panen Petani Ngawi Pilih Tanam Palawija dan Tembakau

Ansori yang juga pengolah tembakau itu menambahkan panen tahun ini sangat bagus. Sebab petani dan pengolah tembakau terbantu dengan musim kemarau untuk mempercepat proses penjemuran tembakau.

Proses penjemuran, lanjut Ansori, hanya butuh waktu satu hari. Sedangkan proses penjemuran tahun sebelumnya dibutuhkan hingga dua hari penjemuran untuk mendapatkan tembakau kering.

“Kalau cuaca seperti ini kami bisa menghasilkan tembakau kering 50 sampai 70 kilogram dalam satu hari,” ungkap Ansori.

BACA JUGA: Ekspor Alas Kaki dan Tembakau Naik Tajam

Melimpahnya produksi tembakau dan didukung dengan proses produksi yang cepat dibarengi dengan naiknya harga. Tahun ini tembakau miliknya dijual 60.000 per kilogram, sedangkan tahun lalu berkisar Rp 50.000-55.000 per kilogram.

Petani tembakau di Blitar berharap kemarau panjang yang didukung cuaca yang panas bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Sebab cuaca seperti ini mendukung produksi tembakau petani Blitar.

Membaiknya panen tembakau tahun ini juga mengundang sejumlah tengkulak dari berbagai daerah. Sebut saja tengkulak asal Sumatera, Kalimantan, dan Maluku telah membeli tembakau jenis Kedululang miliknya. “Tembakau ini dicari di pasaran,” pungkas Ansori.