Logo

Petani Garam Probolinggo Khawatir Harga Anjlok

Reporter:

Selasa, 05 March 2019 11:20 UTC

Petani Garam Probolinggo Khawatir Harga Anjlok

Ilustrasi petani garam di Surabaya. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya  - Petani garam di Probolinggo Jawa Timur was-was harga garam akan anjlok di tengah tahun ini. Sebab petani yang tak tau kondisi stok garam di pasaran khawatir harga akan anjlok ketika panen melimpah dan bersamaan.

"Kami khawatir harganya akan semakin anjlok beberapa pekan ke depan, padahal masih ada garam yang disimpan di gudang," kata petani garam Nasution di Desa Kebonagung, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Selasa 5 Maret 2019.

Menurutnya harga jual garam akhir Februari tahun lalu sebesar Rp1.500 per kilogram, kemudian harga itu mulai turun menjelang masa produksi garam. Harga saat ini ada dikisaran Rp 1000 per kilogram.

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Skema KUR untuk Nelayan dan Petani Garam

"Produksi garam rata-rata dimulai pada awal Mei dan turunnya harga biasanya saat persiapan membuat lahan garam pada bulan sekitar April, sehingga waktu itu petani menjual garamnya besar-besaran yang sebelumnya disimpan di gudang," katanya.

Ia mengaku khawatir kejadian serupa terjadi menjelang produksi garam tahun ini karena saat ini petani garam di Probolinggo masih memiliki stok melimpah di gudangnya.

"Kalau dijual besar-besaran dan bersamaan pasti harganya anjlok, sehingga saya harus jual garam di gudang pada Maret ini dan kalau masih tidak terjual, maka harga garam berapapun akan diterima petani," ujarnya.

BACA JUGA: HMPG Harapkan Impor Garam Industri Bisa Lebih Ditekan

Sementara Ketua Himpunan Masyarakat Petambak Garam (HMPG) Kabupaten Probolinggo Buhar mengakui kondisi tersebut sangat dilematis bagi petani garam di Probolinggo.

"Tidak ada yang bisa memastikan harga jual garam bulan depan lebih rendah atau lebih tinggi dibanding bulan ini, sehingga petani tetap harus jual garamnya," katanya.

Menurutnya, strategi "bertahan" dengan tidak menjual garam yang dilakukan petani Kabupaten Probolinggo saat ini cukup berhasil menekan anjloknya harga jual di pasaran.

Pada musim-musim sebelumnya, harga garam krosok di petani bisa anjlok hingga Rp500 – Rp850 per kilogram.

BACA JUGA: Produksi Garam di Probolinggo Melebihi Target

"Saya mendapatkan informasi banyak garam di luar daerah yang mulai keluar gudang hingga Maret ini, bahkan kabarnya stok garam di Madura juga berkurag karena terserap pabrikan," ucap warga Desa Pajurangan Kecamatan Gending tersebut.

Kalau stok garam di sejumlah daerah sudah menipis, lanjut dia, pihaknya memprediksi April nanti harga garam akan naik, meskipun tidak akan setinggi puncak harga tahun lalu.

Ia mengatakan tahun lalu merupakan musim sejahtera bagi petani garam karena harga jual garam petani mencapai Rp2.000 – Rp3.500 per kilogram, namun saat ini maksimal Rp1.500 per kilogram. (Ant)