Logo

Produksi Garam di Probolinggo Melebihi Target

Reporter:

Jumat, 28 December 2018 10:55 UTC

Produksi Garam di Probolinggo Melebihi Target

Ilustrasi panen garam. Foto : Dok.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Produksi garam di Kabupaten Probolinggo melebihi target yang ditetapkan sebesar 20 ribu ton. Hingga November 2018, produksi garam di kabupaten ini sudah mencapai 23 ribu ton.

“Tahun depan target akan dinaikkan menjadi 22 ribu ton,” kata Kabid Perikanan Tangkap, Wahid Noor Aziz, Jumat 28 Desember 2018.

Wahid berharap, produksi garam tahun depan bisa meningkat untuk memenuhintarget 22 ribu ton. Untuk itu, Dinas Perikanan akan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada petani garam dan menambah fasilitas penunjang peningkatan produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

"Kami akan menambah geoisolator bagi petambak garam yang membutuhkan, sehingga dengan sarana tersebut target yang ditetapkan Pemkab Probolinggo bisa tercapai," katanya.

BACA JUGA: Produksi dan Harga Garam di Probolinggo Tetap Asin

Ia menjelaskan pihaknya juga akan memfasilitasi dan mengajak petani garam untuk menerapkan model rumah garam sistem on/off atau metode buka tutup garam jadi super (Katup Gadis) karena metode itu telah dinobatkan sebagai jawara inovasi teknologi tingkat Provinsi Jawa Timur.

"Tujuan dengan penerapan metode garam on/off agar menambah produksi garam di musim hujan karena biasanya petani berhenti memproduksi garam saat musim hujan. Memang hasil panennya tidak bisa semaksimal saat musim kemarau, namun petani bisa tetap produksi garam," ujarnya.

Sementara itu, petambak garam asal Desa Kalibuntu Kota Kraksaan Suparyono mengatakan permintaan garam dari luar daerah mengalami peningkatan karena masuknya musim ikan di sejumlah pesisir selatan, sehingga kebutuhan garam untuk pengasinan ikan juga tinggi.

BACA JUGA: Garam Katup Gadis Sanggup Panen di Musim Hujan

"Peningkatam penjualan itu terjadi sejak awal Desember yang mencapai 8 ton untuk setiap pengiriman selama dua pekan sekali, padahal biasanya penjualan garam ke luar daerah berkisar 5-7 ton untuk sekali kirim," katanya.

Ia mengatakan harga jual garam di luar daerah juga jauh lebih bagus karena harga garam di Probolinggo Rp700 per kilogram, sedangkan di luar daerah masih laku Rp1.500 per kilogram karena ada biaya angkut dan distribusi garam ke luar daerah seperti Kabupaten Jember dan Banyuwangi.

"Kami optimistis bisa meningkatkan produksi garam tahun depan dan mudah-mudahan cuaca juga mendukung proses pengeringan garam di Kabupaten Probolinggo," ujarnya. (ant)