Rabu, 31 March 2021 13:00 UTC
TADARUS TANI. Laskar Sholawat Nusantara (LSN) menggelar Tadarus Tani di Pondok Pesantren (Ponpes) Segoro Agung, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 31 Maret 2021. Foto: LSN
JATIMNET.COM, Surabaya – Laskar Sholawat Nusantara (LSN) menggelar Tadarus Tani di Pondok Pesantren (Ponpes) Segoro Agung, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Rabu, 31 Maret 2021. Acara ini mengambil tema “Meneguhkan Pesantren Sebagai Basis Agraris Nusantara”.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Wakil Menteri Pertanian Harvick Husnul Qolbi, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Anggota Komisi B DPRD Jatim Aufa Zhafiri, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarra, dan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Presiden LSN, Mohammad Fawaid, mengatakan tadarus ini sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Jatim. Sebab, dari data yang ada, petani masih terjebak dalam kemiskinan.
BACA JUGA:Santri Didorong Jadi Corong dan Penggerak Teknologi Pertanian
"Dengan tadarus ini yang dihadiri Wakil Menteri Pertanian, kami bisa berdiskusi guna mencari jalan keluar untuk kesejahteraan petani. Mengingat Jawa timur sebagai salah satu penyumbang komoditas pertanian terbesar," ujar Fawaid dalam siaran pers tertulis.
Menurut ulama yang juga Anggota Komisi A DPRD Jatim dari Fraksi Partai Gerindra ini, LSN juga aktif bergerak di dunia pertanian. Pihaknya meminta pemerintah membantu petani atau meningkatkan kesejahteraan petani. Pesantren bisa menjadi salah satu jalan menuju ke arah sana.
BACA JUGA: 30 Pesantren Gabung OPOP Training Center, Kembangkan Berbagai Produk
"Jawa timur sebagai provinsi dengan jumlah pesantren terbesar, sejatinya sudah harus melibatkan pesantren. Dengan melibatkan pesantren, insya Allah semua keluhan petani ke pemerintah bisa tertangani," katanya.
Wakil Menteri Pertarnian Harvick Husnul Qolbi mendukung pelibatan pesantren dalam pertanian. Bahkan ia berharap pesantren ikut serta dalam pengembangan sektor pertanian, sehingga tingkat kemiskinan yang tinggi bisa dikurangi.
"Kantor saya terbuka untuk semua pihak termasuk para Gus-Gus pesantren untuk berdiskusi untuk kemajuan pertanian khususnya di Jawa Timur," katanya.