Logo

Santri Didorong Jadi Corong dan Penggerak Teknologi Pertanian

Reporter:,Editor:

Sabtu, 25 January 2020 14:15 UTC

Santri Didorong Jadi Corong dan Penggerak Teknologi Pertanian

NGAJI TANI. Ngaji Tani Akbar & Munas Santri Tani Nusantara digelar di GOR Damanhuri Romli, Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, 25 Januari 2020. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Santri diharapkan tidak hanya piawai dalam masalah sosial keagamaan tapi juga sektor lainnya seperti pertanian. Pesan ini tersirat dalam acara “Ngaji Tani Akbar & Munas Santri Tani Nusantara” yang digelar di GOR Damanhuri Romli, Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, 25 Januari 2020.

Salah satu pembicara adalah Rektor Universitas Brawijaya Malang, Nuhfil Hanani. Nuhfil berharap pemerintah dalam membangun sektor pertanian melibatkan para santri yang ada di pondok pesantren.

Nuhfil optimis apabila kalangan santri dilibatkan dalam pengembangan sektor pertanian, hasilnya akan maksimal.

Selain sumber daya manusianya yang mencukupi, santri juga cocok sebagai corong sosialisasi ke masyarakat luas.

BACA JUGA: Tingkatkan Produksi, Kementan Terapkan Teknologi Mekanisasi 4.0 di Bidang Pertanian

“Jadi peranan santri tak hanya pandai dalam siar agama, namun juga mampu mendorong masyarakat agar tertarik dalam pengembangan sektor pertanian. Harapannya tentu agar pertanian Indonesia semakin maju,” katanya.

Nuhfil merespons positif adanya acara Ngaji Tani yang digelar santri di Ponpes Zainul Hasan Genggong karena bisa menjadi wadah edukasi tentang pertanian bagi kalangan santri, mahasiswa, dan masyarakat.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Gus Haris Damanhuri Romli, mengatakan lewat acara “Ngaji Tani” diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan para santri terhadap sektor pertanian.

BACA JUGA: Lahan Pertanian di Jatim Terus Berkurang, Ini Penyebabnya

Diskusi tersebut diharapkan juga bisa menjadi pemantik agar para santri melek lagi terhadap sektor pertanian. Menurut Haris, sektor pertanian adalah bagian paling penting dari Indonesia sebagai negara agraris.

“Dengan kemajuan zaman saat ini, kami harap para santri tak hanya fokus mempelajari teknologi. Akan tetapi, juga mampu memanfaatkan teknologi itu guna membangun sektor pertanian di Indonesia,” katanya.

Menurutnya, pertanian tak hanya mencakup tentang bertani saja. Namun juga sektor lainnya seperti perikanan dan perkebunan.

Guna menguatkan semangat pengembangan sektor pertanian Indonesia, diskusi yang dikemas dalam acara “Ngaji Tani” itu rencananya akan digelar secara periodik di tiap-tiap pesantren yang ada di Indonesia. Di dalamnya tak hanya melibatkan para santri dan ulama, namun juga para pakar.