
Reporter
Dyah Ayu PitalokaRabu, 4 September 2019 - 03:12
Editor
Dyah Ayu Pitaloka
Ilsutrasi drone. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong penerapan teknologi Mekanisasi 4.0 untuk meningkatkan produksi serta efisiensi di bidang pertanian. Hal ini dikemukakan oleh Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Andi Nur Alam Syah.
"Kerangka Teknologi 4.0 di bidang pertanian dikemas dalam bentuk Mekanisasi 4.0, yang sekaligus menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di segala bidang," katanya, di Jakarta, Selasa, 3 September 2019.
Beberapa hasil pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) membangun Pertanian 4.0, di antaranya drone penebar benih padi, robot tanam padi, autonomous tractor, dan mesin panen plus olah tanah yang terintegrasi.
"Keempat alsintan tersebut, saat ini bisa menjadi solusi petani Indonesia dalam melakukan usaha tani modern, seperti yang tengah dicoba di BB Padi," katanya.
BACA JUGA: Kementan Tingkatkan Ekspor Pala ke Eropa
Kepala Balai Besar Mekanisasi Pertanian (BB Mektan), Balitbangtan, Agung Prabowo, menyatakan, Mekanisasi 4.0 dalam waktu tidak lama lagi, siap dikembangkan di tingkat petani.
Dia mencontohkan, drone penebar benih mampu menebar lahan seluas satu hektare dalam waktu 1 jam dengan kapasitas 50 - 60 kilogram per hektar. Drone penebar benih tersebut mampu bekerja mandiri sesuai pola dan alur yang sudah dibuat pada perangkat Android dan dipandu oleh GPS.
Sementara itu, lanjutnya, robot tanam padi dapat difungsikan untuk menanam bibit padi di lahan sawah yang mampu berkomunikasi melalui IoT melalui sarana GPS dan mampu bekerja mandiri.
BACA JUGA: Traktor Petani, Ekspor Makin Berani
Peralatan ini memiliki kecepatan kerja 2,0 kilometer per jam dan kapasitas kerja tiga jam per hektare. Sementara itu, autonomous tractor merupakan traktor roda empat tanpa awak yang dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT. Dapat melakukan pengolahan lahan sesuai dengan peta perencanaan menggunakan GPS.
Selanjutnya alsin panen padi terintegrasi dengan olah tanah mampu melakukan dua tahap pekerjaan (panen dan olah tanah) dalam satu proses operasional, yaitu proses memanen padi sekaligus olah tanah dengan rotari.
"Alsin ini mampu mempercepat dan mengurangi pekerjaan olah tanah, memutus siklus perkembangan OPT padi, dan mengkondisikan sanitasi lingkungan pasca panen yang baik," katanya.
Melalui implementasi Mekanisasi 4.0 di sektor pertanian, tambahnya, proses usaha tani diharapkan menjadi semakin efisien dan dapat menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, serta daya saing.
Sumber: Suara.com