Logo

Pesan di Balik Hiasan Kepala dan Baju Karya Mahasiswa Ubaya untuk Natal dan Tahun Baru

Reporter:,Editor:

Rabu, 25 December 2019 11:15 UTC

Pesan di Balik Hiasan Kepala dan Baju Karya Mahasiswa Ubaya untuk Natal dan Tahun Baru

HIASAN. (Dari kiri ke kanan) Rafaella, Meliana, dan Vionata, tiga mahasiswa Ubaya yang membuat hiasan kepala dan baju untuk Natal dan Tahun Baru, Selasa, 24 Desember 2019. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya – Saat merayakan malam Natal dan Tahun Baru, umat Kristiani dan Katolik biasanya menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga. Mereka juga menyiapkan berbagai macam hal agar momen perayaan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 

 

Seperti yang dilakukan mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) ini. Mereka menciptakan headpiece atau hiasan untuk kepala dan headdress atau hiasan baju untuk merayakan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

 

Mereka adalah Meliana Wiyono, Vionata Sitanaya, dan Rafaella Pasca Hariyanto. Ketiganya membuat berbagai kreasi hiasan kepala dan baju dengan tema besar 'TransForm'.

 

BACA JUGA: Sambut Natal, UK Petra Desain Pohon Natal dari 358 Lampion

 

Ada enam karya yang mereka buat, masing-masing tiga hiasan kepala dan tiga hiasan baju. Sebelum mengerjakannya, mereka bersepakat membuat karya dengan tema berbeda.

 

Seperti yang dilakukan Rafaella. Dengan kreasinya, ia membuat karya dengan tema cuaca dingin. 

 

Ia terinspirasi bagaimana cara manusia bisa bertahan hidup di cuaca dingin. Untuk mengambarkan makluk hidup, Rafaella menancapkan bunga-bunga yang disisipkan di antara bulu-bulu putih.

 

"Kalau bunga saja bisa bertahan di musim dingin, apalagi manusia. Tentu bisa bertahan saat musim dingin atau cuaca ekstrim," kata Rafaella saat ditemui di kampus Ubaya, Selasa, 24 Desember 2019.

 

Berbeda dengan Rafaella, Vionata justru memilih tema kanibalisme. Menurutnya, tema ini terinspirasi dari kegemarannya yang sering menonton film horor. 

 

Pada hiasan kepala yang dibuatnya, tercermin nuansa seram dengan dominasi warna hitam. Kesan kanibal ditunjukkan dengan menaruh hiasan berbentuk cakar.

 

"Saya sering berpikir bagaimana nantinya kalau manusia di bumi menjadi kanibal semua. Ide ini dipengaruhi dari mata kuliah yang menuntun saya untuk berimajinasi," cerita Vionata sambil tertawa.

 

BACA JUGA: Mahasiswa Ubaya Sulap Jajanan Pasar Jadi Lonceng Natal

 

Berbeda dari kedua temannya, Meliana memilih karya yang menggambarkan nuansa kekeringan. Pilihan itu sengaja dimunculkan karena terinspirasi kekeringan panjang di Ethiopia sekitar tahun 1980-an.

 

"Kekeringan saya gambarkan dengan hiasan ranting kering. Saya buat dari kawat. Lalu saya tambahkan pinus kering supaya suasana kekeringan ini makin terasa," ucap Meliana.

 

Ketiganya berharap karya yang mereka buat bisa menjadi salah satu pilihan aksesoris untuk merayakan hari-hari spesial terutama Natal dan Tahun Baru.