Rabu, 29 April 2020 03:00 UTC
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah optimis perekonomian Jawa Timur akan recovery lebih cepat, pasca pandemi Covid-19. Keyakinannya itu mengaca hasil asesmen pertumbuhan ekonomi Jatim akan melonjak pada 2021. Kendati pada tahun ini mengalami kontraksi.
"Perekonomian Jawa Timur akan recovery lebih cepat, sejalan dengan respon penanganan Covid-19 dari berbagai pihak, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat secara umum," ujar Difi panggilan akrabnya dalam siaran persnya, Selasa 28 April 2020.
Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020 diprakirakan akan mengalami kontraksi sebesar -3 persen (yoy). Namun kondisi itu berbalik ditahun berikutnya. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi kembali melaju cepat sebesar 5,8 persen.
BACA JUGA: Bank Jatim Bagikan Deviden Rp 723,7 Miliar Sepanjang 2019
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Harmanta mengatakan, ada faktor lain yang membuatnya optimis begitu pulih pertumbuhan ekonomi Jatim langsung pada tren melonjak.
Menurutnya hal itu dipicu dengan kondisi inflasi yang relatif stabil dan terjaga dalam rentang target inflasi nasional yakni 3±1 persen. Berbagai upaya menjaga angka inflasi dikisaran itu telah diperlihatkan oleh tim pengendalian inflasi daerah, baik di level provinsi maupun kabupaten/kota dalam menjaga stabilitas harga.
"ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi komoditas pangan strategis di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah menjaga inflasi dikisaran itu," kata Harmanta.
BACA JUGA: Pandemi Covid, Impor Masker ke Jatim Meningkat 634 Persen
Pun demikian, BI Jatim tidak tinggal diam. Pihaknya memastikan terus berupaya untuk mendorong sektor rill, yakni UMKM dan Pesantren melalui peningkatan kapasitas penjualan secara digital.
Beberapa pelatihan terus dilakukan secara digital agar UMKM mampu bertahan selama pandemi Covid-19. Pelatihan tersebut mencakup kemampuan adaptasi produksi (shifting) usaha, hingga digital marketing untuk memperluas jangkauan penjualan produk UMKM.
BI Provinsi Jawa Timur juga akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta otoritas terkait dalam menempuh langkah-langkah kolektif. Seperti melakukan pemantauan, asesmen dan mitigasi implikasi penyebaran COVID-19 terhadap stabilitas ekonomi di Jawa Timur.