Logo

Pertemuan Mahasiswa dengan Gubernur Jatim Ditunda

Reporter:,Editor:

Rabu, 09 October 2019 01:09 UTC

Pertemuan Mahasiswa dengan Gubernur Jatim Ditunda

AUDIENSI. Perwakilan mahasiswa Zamzam Syahari (kanan) bersikukuh menyampaikan aspirasi, sementara Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judianto menunjukkan undangan adalah silaturahmi. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Rencana audiensi antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan sejumlah perwakilan mahasiswa di Gedung Negara Grahadi, Selasa 8 Oktober 2019, tertunda.

Mahasiswa bersikukuh menolak jamuan sebelum berdialog dan menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Khofifah. Sementara Kepala Bakesbangpol Jatim, Jonathan Judianto mengingatkan bahwa undangan yang dikirim adalah silaturahmi dan ramah tamah, bukan berdialog.

Namun penolakan jamuan makan ini mendapat respon dari dosen Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi. Dia mengaku kecewa atas sikap mahasiswa dan berusaha diskusi agar bersedia jamuan makan sebelum diskusi.

BACA JUGA: Mahasiswa Tolak Jamuan Makan Malam di Grahadi

“Sebagai dosen Unair, saya berkali-kali mengingatkan, bahwa yang paling penting adalah kalian paham tutuntan saat bicara dengan Bu Gurbenur. Kalian datang ke sini sebagai orang beradab yang paham bagaimana berkomunikasi,” kata Airlangga.

Airlangga pantas kecewa lantaran dialah inisiator pertemuan antara mahasiswa dengan gubernur. Menurutnya mahasiswa telah merusak forum dengan menolak jamuan dari tuan rumah.

Dirinya juga menanyakan komitmen mahasiswa tentang penolakan jamuan makan sebelum ditemui gubernur. Karena tidak ada titik temu, dan waktu sudah terlalu malam, pertemuan diusulkan ditunda.

BACA JUGA: BEM UNAIR Kecam Aksi Mahasiswa Beralmamater Palsu

Hal ini dibenarkan Jonathan yang menyatakan situasi dan kondisinya tidak memungkinkan untuk berdialog. Mahasiswa kemudian keluar ruang sambil menanyakan kesediaan Khofifah apakah bersedia dialog atau tidak.

“Kami sepakat soal dialog. Tapi kami memiliki hak untuk tidak makan, karena banyak kawan di luar sana tidak makan sama sekali,” ujar kordinator mahasiswa Zamzam Syahara.

Menurutnya perjuangannya belum selesai dan tidak harus diselesaikan dengan jamuan makan. Penolakan jamuan makan untuk menghormati rekan se-perjuangan yang tidak masuk dalam undangan. “Justru kami berterima kasih kepada Bu Khofifah yang mengundang kami,” tegasnya.