Logo

Perpanjangan PPKM Tuai Protes dari PKL di Kota Probolinggo

Reporter:,Editor:

Kamis, 29 July 2021 01:00 UTC

Perpanjangan PPKM Tuai Protes dari PKL di Kota Probolinggo

PROTES. Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin bersama Forkopimda, saat menemui para PKL di Kota Probolinggo, Rabu 28 Juloi 2021. Foto : Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Sejumlah pedagang kaki lima di Kota Probolinggo, akhirnya angkat suara menyikapi kebijakan pemerintah pusat, yang memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Dimana semula diterapkan PPKM darurat sejak 3 hingga 20 Juli 2021, lalu dilanjutkan PPKM level 4 hingga 2 Agustus 2021 mendatang. Para PKL di Kota Probolinggo, sebenarnya telah merencanakan aksi penyampaian aspirasi ke Wali Kota Probolinggo serta DPRD setempat, Rabu 28 Juli 2021.

Hanya saja, aksi dengan cara konvoi itu urung dilakukan, setelah Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin bersama jajaran Forkopimda, mendatangi langsung tempat paguyuban PKL, di Jalan MT Haryono, Kelurahan Jati.

Dalam penyampaian aspirasinya, Sekretaris Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan (PPKL), Eko Hardiyanto mengatakan, efek domino PPKM berimbas kuat, pada kondisi perekonomian pedagang kecil dan UMKM. sehingga PPKL Kota Probolinggo merasa perlu menyampaikan keluhannya.

Baca Juga: Pemkot Probolinggo Siapkan GOR Mastrip dan SMKN 2 Tempat Isolasi Covid-19 Ringan

Ia meminta, penutupan dan penyekatan akses jalan yang tidak terlalu ketat, serta penerangan jalan di sentra-sentra perekonomian agar dinyalakan kembali. "Itu agar pedagang kecil dan UMKM dapat berdagang kembali, serta kami minta perhatianny akan bantuan yang tidak merata,"ungkap Eko.

Salah seorang pedagang lainnya juga meminta, agar Pemerintah Kota Probolinggo kembali membuka Pasar Tugu (Sabtu-Minggu) supaya bisa berjualan kembali. “Sudah 1 tahun lebih, saya dilarang berjualan di Pasar Tugu tetapi kenapa ditutup terlalu lama? Tolong agar jangan ditutup tetapi diawasi jangan sampai berkerumun,” pintanya.

Sementara Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin langsung menanggapi tuntutan  para PKL, terutama masalah bantuan yang disebut tidak merata.

“Jika ada yang belum mendapat bantuan, beritahu kami melalui media sosial saya atau Pemerintah Kota. Maka kami bisa validkan data dan diberikan bantuan. Sehingga bantuan yang diberikan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan,” terangnya.

Baca Juga: Meninggal akibat Covid-19, Keluarga Pasien di Probolinggo Sempat Menolak Pemulasaran Jenazah

Hadi kembali menegaskan, jika semua memiliki komitmen yang sama untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun terkait kewenangan memutuskan PPKM kapan akan berakhir, ada di pemerintah pusat. “Terkait Pasar Tugu yang dinilai dapat memicu kerumunan dapat dibuka, jika situasi dan kondisi sudah terkendali,” terang Habib Hadi.

Wali Kota Hadi menambahkan, kehadirannya bersama Forkopimda ke tempat paguyuban PKL, guna menampung tuntutan dan memberikan pemahaman. Ia menginginkan keterbukaan, sehingga permasalahan apapun dapat disampaikan.

“Saya ingin PKL menjadi satgas, dalam menerapkan protokol kesehatan. Sambil berdagang, bisa mengingatkan pembeli untuk menjaga prokes. Saya yakin jika para PKL kompak dan semangat, maka pandemi akan cepat berakhir,” harapnya.

Dalam kedatangannya itu, Wali Kota Hadi didampingi Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Jauhari, Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Ketua DPRD Abdul Mujib, Kajari Hartono dan Ketua PN.