Sabtu, 19 January 2019 07:42 UTC
no image available
JATIMNET.COM Padang – Hasil penelitian yang dilakukan Politeknik Kesehatan Padang menemukan perokok di Sumatera Barat didominasi anak-anak usia pelajar antara 15-19 tahun.
“Dari 1,2 juta perokok di Sumbar, 40,1 persennya paling banyak usia pelajar,” kata Akademisi Politeknik Kesehatan Padang Sari Arlinda, Sabtu 19 Januari 2019.
Menurutnya tidak hanya didominasi usia remaja, hasil penelitian juga menemukan anak merokok di usia 5-9 tahun dengan jumlah 1,5 persen dan 10 sampai 14 tahun terdata 13,7 persen.
Sementara di Padang dari 876.880 jiwa penduduk perokok dengan usia di bawah 20 tahun mencapai 323.963 orang atau 66,2 persen.
BACA JUGA: Ini Dampak Dan Bahaya Dari Rokok Elektrik
Selain itu, seribu pelajar dari lima SMA yang disurvei terdapat 59 persen adalah perokok. Menurutnya, seseorang merokok banyak dipengaruhi oleh rekan sebaya, apalagi remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri.
Kemudian iklan dan promosi yang dikemas secara menarik juga merupakan salah satu faktor pendorong remaja untuk merokok.
Pada sisi lain ia melihat industri rokok menjadikan remaja sebagai target konsumen. Umumnya remaja dijadikan target konsumen sebagai pengganti perokok yang sudah berusia lanjut. Selain itu, jumlah remaja jauh lebih banyak dibanding orang tua.
“Karena itu industri rokok berlomba-lomba memperkenalkan mereknya pada remaja, karena mereka memahami remaja akan setia pada merek rokok pertama yang diisap,” ujarnya.
BACA JUGA: Dinas Kesehatan Harus Rapatkan Ulang Perda Rokok
Sementara itu, Manajer Program Ruandu Foundation Wanda Leksmana menyampaikan saat ini di Padang telah diberlakukan Peraturan Wali Kota tentang pelarangan iklan rokok.
“Peraturan ini dinilai cukup efektif karena sejak 2018 tidak ada lagi iklan rokok di ruang publik kecuali videotron yang kontraknya belum berakhir,” katanya.
Akan tetapi ia berharap Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang setelah diparipurnakan pada Desember 2017 mengalami kebuntuan bisa segera disahkan. (ant)