Logo

Permudah Akses Pendidikan dan Kesehatan di Hari Anak Nasional

Reporter:

Minggu, 22 July 2018 15:05 UTC

Permudah Akses Pendidikan dan Kesehatan di Hari Anak Nasional

Keceriaan anak-anak bersama Program Peduli Anak selepas acara di Java Paragon Hotel.

JATIMNET.COM – Kelompok Program Peduli Anak (PPA) mulai fokus dengan program perlindungan terhadap anak-anak marginal (kelompok kecil masyarakat). Program perlindungan yang digagas  PPA ini, salah satunya permudah akses layanan pendidikan, kesehatan, dan akte lahir di Hari Anak Nasional (HAN).

Sri Danti Anwar, Pelaksana Tugas Deputi Perlindungan Anak Jatim mengatakan bahwa, dalam rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional yang digagas PPA diikuti 165 anak kelompok marginal dari 13 provinsi. Kegiatan ini mengajarkan anak-anak bermain, dengan tujuan menanamkan nilai-nilai nasionalisme, selain mendengarkan harapan dan cita-citanya.

“Mereka berhak mendapatkan kegembiraan di Hari Anak Nasional ini, dengan output agar anak Indonesia bisa berkembang dengan baik, serta cita-cita yang diharapkan dapat tercapai,” ujar Sri Danti Anwar, usai menghadiri acara temu peduli anak di Java Paragon Hotel, Minggu, 22 Juli 2018.

Sri Danti Menambahkan bahwa, beberapa peristiwa yang terjadi dengan melibatkan anak-anak menjadi salah satu perhatian utama. Anak-anak memiliki hak yang sama dan berhak untuk mendapatkan perlindungan dari pemerintah.

“Semua orang harus memahami bahwa setiap anak punya hak yang sama dan dilindungi oleh pemerintah,” katanya.

Menurut Sri Danti, mereka kelompok marginal berhak mendapatkan kegembiraan dan keceriaan yang sama dengan anak-anak lain. “Dalam rangka Hari Anak Nasional ini, melalui program peduli anak kita dapat membangun karakter nasionalisme dengan baik. Kita perlu mendorong anak-anak memahami perbedaan, toleransai, perdamaian dan juga anti kekerasan,” ujarnya.

Saat ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki program sosialisai, mengenai tumbuh kembang anak dalam membangun karakter. Selain itu, juga mengembangkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air. ”Sedang dilakukan kajian mengenai filterisasi terhadap paham radikalisme pada anak, mengenai kesatuan dan persatuan serta tindakan kekerasan pada anak” pungkasnya.