Minggu, 26 July 2020 03:00 UTC
SIMULASI. Petugas melakukan simulasi sebagai pengunjung saat masuk di KBS dengan menerapkan protokol kesehatan.
JATIMNET.COM, Surabaya - Setelah beberapa waktu lalu Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Bintang Surabaya (KBS) tutup sementara. Rencananya, KBS akan kembali dibuka (re-opening) pada Senin 27 Juli 2020 dengan memperketat protokol kesehatan Covid-19.
Namun sebelum pembukaan, jajaran manajemen PDTS KBS melakukan simulasi mulai dari pendaftaran berbasis online hingga mekanisme pengunjung sebelum masuk dengan berbagai protokol selama berada di area KBS, Sabtu 25 Juli 2020.
Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, sebelum pembukaan sudah diteliti berbagai pihak. Mulai dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) hingga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
“Mereka mengijinkan untuk membuka dengan berbagai catatan. Salah satunya mengurangi 50 persen kapasitas pengunjung dari semula 6000 menjadi 3000. Apalagi di masa pandemi warga memang membutuhkan refreshing. Tetapi harus aman. Jadi refreshing yang aman,” kata Agus Hebi di Kebun Binatang Surabaya, Sabtu 25 Juli 2020.
BACA JUGA: Bayi dan Usia Diatas 60 Tahun Tidak Boleh Masuk KBS
Saat menyaksikan simulasi, Hebi menilai sudah cukup lengkap baik dari protokol, penanganan kesehatan, kebersihan, penjagaan jarak, juga pemantauan oleh tim Satgas Covid-19 yang dibuat secara mandiri.
Menurutnya, semua itu sudah layak untuk dilakukan pembukaan pada Senin mendatang. “Saya pikir sudah siap. Senin ini kita buka,” ia mengungkapkan.
Sementara, Direktur Utama PDTS KBS, Chairul Anwar memaparkan secara rinci pengunjung mulai dari tiba sampai meninggalkan KBS. Pertama, pengunjung memarkirkan kendaraan di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Kedua, saat tiba di lokasi pengunjung wajib diukur suhu tubuhnya, mengenakan masker, cuci tangan di wastafel yang sudah disediakan.
“Ketika suhu tubuh pengunjung di atas 37,5 derajat maka diminta untuk ke ruang pelayanan kesehatan. Biasanya karena setelah dari panas-panasan suhu tubuhnya ikut naik, tetapi apabila setelah transit masih tidak turun, maka tidak diperbolehkan untuk masuk,” kata Chairul.
BACA JUGA: Akibat COVID-19, KBS Fokus Rekondisi Animal Welfare-nya
Berikutnya, lanjut Chairul, pengunjung wajib membeli dan melakukan pembayaran tiket via online. Saat di lokasi pengunjung hanya tinggal scan barcode ke petugas di depan pintu masuk sebagai bukti sudah melakukan pemesanan dan pembayaran.
“Setelah melewati cek poin. Di dalam lokasi sudah disambut petugas yang mengingatkan untuk tetap menjaga jarak. Di setiap titik lokasi sudah terpantau oleh Satgas Covid-19 dari KBS,” ia menjelaskan.
Tidak hanya itu, untuk menghindari kerumunan, pengunjung wajib mengikuti alur yang sudah ada. Bahkan saat melihat hewan pun pengunjung wajib berdiri pada tanda yang sudah tertera. “Jadi tidak ada tabrakan atau pengunjung yang tidak menjaga jarak,” ia menuturkan.
Menariknya, pada saat simulasi juga sudah diantisipasi jika ada warga yang tiba-tiba pingsan. Saat itu, tim Satgas Covid-19 datang dengan mobil kesehatan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk menolong pengunjung tersebut dengan protokol yang tepat.
BACA JUGA: Berikut Deretan Kelurahan dengan Kasus Terendah Covid-19
“Kami bawa ke pos kesehatan. Jika dirasa kurang, kita larikan ke rumah sakit terdekat. Kami sudah latih tim internal untuk penanganan pada situasi darurat,” ia menegaskan.
Berikutnya, untuk menghindari kerumunan dan kepadatan pengunjung, setiap harinya akan dibagi menjadi dua sesi. Yakni setiap Senin - Kamis akan dibuka pukul 08.30 - 11.30 WIB dengan kapasitas total 1.500 pengunjung. Kemudian pada hari Jumat sebanyak 500 orang dan akhir pekan total kapasitas 3.000 pengunjung terbagi menjadi dua sesi.
“Untuk persyaratan anak-anak di bawah usia 5 tahun dilarang masuk. Untuk ibu hamil juga dan lansia di atas 60 tahun juga tidak diperbolehkan,” ia menandaskan.
Kemudian, untuk tenan makanan juga tidak diperbolehkan berdagang dan segala aktivitas seperti tunggang Gajah, tunggang Jerapah juga ditiadakan sementara.
“Kami buka ini untuk menjenguk. Sehingga diharapkan pengunjung dapat kangen-kangenan dengan satwa,” ia memungkasi.