Minggu, 10 November 2024 06:20 UTC
Pemkot Mojokerto menggelar teatrikal peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato (Hotel Majapahit) Surabaya di halaman di Lapangan Sasana Praja Abhipraya, Balai Kota Mojokerto, Minggu, 10 November 2024. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2024, Pemkot Mojokerto menggelar teatrikal peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato (Hotel Majapahit) Surabaya yang diperankan di halaman di Lapangan Sasana Praja Abhipraya, Balai Kota Mojokerto, Minggu pagi, 10 November 2024.
Kegiatan ini dipimpin langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Moh. Ali Kuncoro. Dalam momen bersejarah tersebut diharapkan terus dikenang untuk menjaga api perjuangan dan meneladani jasa para pahlawan.
"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga". Pekikan suara Bung Tomo yang dikenal dengan semboyan Merdeka atau Mati ini berkumandang dalam teratrikal yang diperankan pemuda-pemudi dari Sanggar Persada Mojokerto.

Teatrikal perobekan warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato (Hotel Majapahit) Surabaya di Lapangan Sasana Praja Abhipraya, Balai Kota Mojokerto, Minggu, 10 Nov 2024. Foto: Hasan
Dalam aksi drama itu terlihat para pemeran menenteng bambu runcing dan senapan. Para pejuang bertempur melawan pasukan sekutu. Meski banyak yang berguguran, dengan gigih mereka merangsek pertahanan musuh dan menaiki tangga menuju bendera triwarna.
Dengan teriakan merdeka, kain warna biru pun dirobek hingga menjadi bendera merah dan putih yang berkibar bertanda bahwa kemerdekaan telah dimenangkan.
Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro mengapresiasi drama teatrikal yang mengenang insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato di tahun 1945 silam. Menurutnya, peristiwa bersejarah tersebut menjadi pengingat bersama atas patriotisme pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
"Mereka adalah para patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk Indonesia dan kini mewariskannya kepada kita semua untuk diteruskan demi mencapai cita-cita," tuturnya dalam sambutan sebagai inspektur upacara.
BACA: Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Menginspirasi Siswa SMA Al Hikmah Surabaya Raih Prestasi Nasional
Pertunjukan peristiwa historis itu selaras dengan tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2024, yakni Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu. Ali menjalaskan tema tersebut bermakna bahwa segala tindakan maupun olah pikiran harus dilandasi dengan semangat juang kepahlwanan.
"Apa pun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia," tuturnya.

Upacara peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Sasana Praja Abhipraya, Balai Kota Mojokerto, Minggu, 10 Nov 2024. Foto: Hasan
Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini menyampaikan bentuk perjuangan dari masa ke masa dilakukan dengan cara yang berbeda karena tergantung dengan tantangan maupun lawan yang dihadapi.
Di masa kini, menurut Ali, masih dibutuhkan sosok pahlawan-pahlawan di berbagai bidang dan kesempatan untuk berjuang dan membangun kemajuan dapat dilakukan oleh siapa saja.
"Kita berharap pada setiap momen peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok yang berhasil mengeluarkan inovasi baru untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangannya saat ini," katanya.
Sementara itu, Lurah Sanggar Persada Mojokerto Kukun Triyoga memaparkan drama teatrikal mengusung tema api pengorbanan. Dalam penyajiannya, diperankan untuk mengenang jasa para pejuang.
BACA: Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Teladani Sifat Rasulullah
"Saya mengutip dari pidatonya Bung Tomo untuk menulis naskah detik-detik perobekan bendera Belanda untuk dipentaskan di peringatan Hari Pahlawan ini," ujarnya.
Sebanyak 35 aktor dilibatkan dalam pertunjukan seni peran tersebut. Persiapannya terbilang mendadak dan cukup singkat. Namun, Kukun memaksimalkan waktu satu pekan untuk mematangkan konsep, menulis script, dan adegan yang dipentaskan dalam tempo 15 menit pada upacara paringatan Hari Pahlawan.
Selain mengajak flashback ke masa revolusi kemerdekaan RI, teatrikal tersebut juga memberikan pesan jas merah alias jangan sekali-kali melupakan sejarah, terutama kepada para pemuda.

Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro bersama jajaran Forkopimda Kota dan Kab. Mojokerto melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Gajah Mada, Minggu, 10 Nov 2024. Foto: Hasan
"Bahwa Indonesia merdeka itu butuh darah dan pengorbanan. Sehingga saat peringatan Hari Pahlawan, paling tidak ada secuil sejarah yang harus kita angkat dan ceritakan kepada adik-adik kita yang merupakan generasi penerus," tutur penulis naskah sekaligus pemeran drama teatrikal Api Pengorbanan ini.
Selepas upacara, Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro bersama jajaran Forkopimda Mojokerto Raya melakukan prosesi tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Gajah Mada. (ADV/Inforial)