Logo

Penyebab Sumber Api Ringinsurup di Ponorogo Diduga dari Ampas Jamu

Reporter:,Editor:

Kamis, 26 September 2019 10:39 UTC

Penyebab Sumber Api Ringinsurup di Ponorogo Diduga dari Ampas Jamu

PITA KUNING. Garis polisi dipasang di sekitar tanah yang mengeluarkan api di Dusun Ringinsurup, Ponorogo, Kamis 26 September 2019. Foto: Gayuh S.W

JATIMNET.COM, Ponorogo – Camat Bungkal, Jemain, di Kabupaten Ponorogo menuturkan jika fenoma kemunculan api dari dalam tanah di Dusun Ringinsurup kemungkinan disebabkan dari pembuangan limbah ampas jamu untuk menimbun tanah bekas galian.

“Menurut warga dulunya timbunan sampah ampas jamu ini lebih dari satu meter,” kata Jemain, Kamis 26 September 2019.

Ia meyakini jika asal api merupakan hasil dari terbakarnya limbah yang sudah ada sejak delapan tahun lalu itu. Sehingga ketika kemarau yang sangat panjang ini sampah yang sudah tertimbun tanah tersebut terbakar.

“Saat ini kami juga sudah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyiram tanah yang terbakar ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Tanah di Dusun Ringinsurup Ponorogo Keluarkan Api dan Asap

Pihaknya juga akan menunggu hasil dari penyiraman air yang akan dilakukan oleh BPBD untuk melakukan langkah selanjutnya.

“Jika memang tidak padam mungkin kami akan memanggil Dinas Lingkungan Hidup untuk melihat apa sebenarnya yang ada di dalamnya,” pungkasnya.

Sementara itu, semakin banyak warga yang datang melihat fenomena sumber api di Dusun Ringinsurup. Polisi Sektor Bungkal pun memasang garis polisi agar warga tidak masuk ke area api.

Kanit Sabhara AIPTU Suyitno mengatakan jika pihaknya berjaga di lokasi agar warga tidak terlalu mendekat ke sumber api. Terlebih pada bongkahan tanah tersebut terlihat labil karena sebagian tanah telah amblas.

BACA JUGA: Api Muncul dari Dalam Tanah, Warga Ponorogo Pasang Pagar dari Rafia

“Ini sangat berbahaya jika anak-anak bermain di sekitarnya dan terperosok bisa berakibat pada luka bakar yang serius,” kata Suyitno.

Suyitno pun mengimbau agar warga tidak masuk ke dalam area yang sudah digaris polisi. Terlebih semakin siang hawa panas juga sangat terasa di sekitar lokasi.

“Kami takut jika nanti menyambar benda mudah terbakar. Banyak serasah dan rumah penduduk disekitarnya,” ujarnya.