Selasa, 22 March 2022 05:00 UTC
Foto arsip pada 2015 memperlihatkan pesawat China Eastern Airlines yang menggunakan model Boeing 737-800.Foto.AIRTEAMIMAGES.COM
JATIMNET.COM, Surabaya – Sebuah pesawat penumpang milik maskapai China Eastern Airlines jatuh di Guangxi, Cina, Senin, 21 Maret 2022. Sebanyak 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan 9 awak pesawat dilaporkan tewas akibat insiden itu.
Hingga Selasa pagi, 22 Maret 2022 penyelidikan tentang kejadian itu masih berlangsung. Pihak maskapai bekerjasama dengan pihak yang kredibel untuk mengetahui penyebab atas kecelakaan tersebut. “Penyebab kecelakaan pesawat sedang diselidiki dan perusahaan akan bekerjasama dengan penyelidikan yang relevan,” tulis pihak maskapai seperti dikutip dari Channel News Asia
BACA JUGA : Pesawat Jet Bombardier Jatuh di Meksiko, Belasan Penumpang Tewas
Dampak lainnya, pihak maskapai akan menghentikan seluruh armada Boeing 737-800 untuk penerbangan jarak pendek rute domestik dan internasional tersebut. Selain itu, India juga berencana memperketat pengawasan untuk semua armada boeing 737-800 yang digunakan oleh maskapai penerbangan di sana.
Sementara itu, Boeing 737-800 merupakan varian populer dari 737 dan merupakan salah satu perusahaan dengan penjualan terbaik di dunia. Adapun yang mengalami kecelakaan kemarin dikirim langsung dari Boeing pada Juni 2015. Armada itu sudah melayani penerbangan lebih dari enam tahun. Namun, kondisinya disebut masih bagus.
BACA JUGA : Investigasi Kecelakan Pesawat, Ethiopia Minta Boeing Kontrol Produk
Apalagi, sebelum tragedi pesawat jatuh, Cina memiliki catatan keselamatan udara yang baik. Berdasarkan catatan, kecelakaan pesawat terakhir dialami Hainan Airliner yang jatuh di timur laut provinsi Heilongjiang pada 2010.
Peristiwa itu menyebabkan 142 dari 92 penumpang tewas. Namun, jumlah korban terakhir belum berhasil dikonfirmasi. Kecelakaan penerbangan komersial yang paling mematikan diialami China Northwest Airlines yang menewaskan 160 penumpang pada 1994.