Senin, 02 September 2019 11:17 UTC
PETUNJUK. Sejumlah papan petunjuk disebar ke beberapa titik karena akses munuju Jalan Yos Sudarso ditutup selama enam bulan. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Penutupan Jalan Yos Sudarso selama enam bulan terkait pembangunan basement Balai Pemuda belum menimbulkan kemacetan akibat pengalihan arus. Sejak sore ini, tidak ada kepadatan serius akibat pengalihan akses jalan tersebut pada hari kerja dan aktif sekolah.
Personel Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya terus melakukan pengaturan arus lalu lintas. Bahkan, papan imbuan Dishub Surabaya telah disebar di titik-titik tertentu guna memudahkan pengguna jalan untuk sampai ke tempat tujuan.
Meski demikian, masih ada masyarakat yang kebingungan terutama warga luar kota, salah satunya Eko (25) yang memilih berhenti di Jalan Gubernur Suryo karena kebingungan akses menuju Jalan Yos Sudarso ditutup.
BACA JUGA: Penutupan Jalan Yos Sudarso Dinilai Rugikan Aktivitas Bisnis
"Saya bukan asli Surabaya. Dan tidak tahu kalau ada pengalihan akses lalu lintas di lokasi ini," kata Eko pengendara motor, Senin 2 September 2019.
Ia lalu bertanya kepada petugas linmas yang saat itu berjaga di sekitar Jalan Gubernur Suryo. Eko kemudian melanjutkan perjalanan dan memilih jalur alternatif yang disarankan petugas.
Eko berharap agar petugas selalu berjaga dan memberikan pengarahan selama 24 jam. Agar pengendara tidak kebingungan saat akan lewat Jalan Yos Sudarso.
BACA JUGA: Pemindahan Jaringan Utilitas di Yos Sudarso Surabaya Molor
”Petunjuk yang tertulis di imbuan ini dengan fakta di lapangan terkadang berbeda,” ujar dia.
Petugas Dishusb Mirza menyampaikan, untuk menghindari kemacetan, beberapa petugas juga akan diterjunkan untuk mengatur dan mengendalikan arus lalu lintas. Seperti di Jalan Genteng Besar, sejak pagi beberapa personel dishub disiagakan.
"Hari pertama masuk kerja atau sekolah. Akses pengalihan jalan terpantau lancar sejak pagi," ujar Mirza, petugas Dishub Surabaya.
Untuk diketahui, penutupan Jalan Yos Sudarso akan berlangsung selama enam bulan. Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas.