JATIMNET.COM, Surabaya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya menyebut penutupan Jalan Yos Sudarso yang dilakukan pemkot selama enam bulan dinilai merugikan kegiatan bisnis di kawasan tersebut.

Reni Astuti anggota DPRD Kota Surabaya mencemaskan kondisi yang akan terjadi saat Jalan Yos Sudarso ditutup total. Sebab, hal itu akan membuat penurunan calon pembeli ke pusat perbelanjaan, hotel dan masih banyak bisnis di sana.

“Pastinya ada penurunan pelanggan menuju pusat bisnis di jalan yang ditutup itu. Apalagi di jalan ini ada banyak pusat bisnis,” kata Reni saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu 1 September 2019.

BACA JUGA: Pemindahan Jaringan Utilitas di Yos Sudarso Surabaya Molor

Pemkot Surabaya berencana menutup Jalan Yos Sudarso mulai hari ini, Minggu 1 September 2019 untuk membangun Alun-Alun Surabaya.

Reni mengungkapkan penutupan tersebut akan mempersulit pelaku usaha menjangkau pusat bisnis di Jalan Yos Sudarso. Seperti Zangrandi yang tepat di depan Gedung DPRD Surabaya, beberapa warung di jalur Ketabang Kali hingga Hotel Garden Palace.

Pemkot Surabaya sendiri mulai melakukan penutupan Jalan Yos Sudarso selama enam bulan ke depan atau hingga Februari 2020. Bersamaan dengan itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya telah membuat rekayasa lalu lintas.

BACA JUGA: Pengerjaan Basement Yos Sudarso Diperkirakan Lebih Cepat

“Media Jalan Panglima Sudirman hingga sudut Embong Wungu dibuka terkait pengalihan arus lalu lintas,” kata Kepala Dishub Irvan Wahyudrajad.

Agar tidak ada kemacetan yang berkepanjangan, dishub juga memasang traffic light baru dan mengerahkan personel di Jalan Embong Wungu untuk mengatur lalu lintas.

Irvan juga mengungkapkan bagi pengendara dari Jalan Basuki Rahmat dan Gubernur Suryo menuju Jalan Yos Sudarso bisa melewati Panglima Sudirman-Jalan Embong Tanjung-Jalan Kayoon-Jalan Plaza Boulevard dan masuk melalui Jalan Ketabangkali.