Minggu, 31 March 2019 02:38 UTC
Ilustrasi: Pixabay.com
JATIMNET.COM, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan perfilman Indonesia terus mengalami perkembangan. Dari jumlah penonton sebanyak 16 juta orang pada 2015, meningkat menjadi 40 juta orang pada 2017.
Hal ini diungkapkan JK saat menghadiri Puncak Perayaan Hari Film Nasional (HFN) ke-69 di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Lantai 1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jum’at 29 Maret 2019 lalu.
“Peringatan HFN menjadi tonggak kebangkitan kreativitas, inovasi, dan profesionalisme di bidang perfilman,” ujar Wapres seperti dikutip dalam laman Kementerian Informasi dan Komunikasi, Sabtu 30 Maret 2019.
BACA JUGA: Film Penyintas Kekerasan Seksual Keliling Tiga Negara
JK mengatakan perfilman Indonesia terus mengalami perkembangan, jumlah penonton terus mengalami peningkatan, tercatat pada tahun 2015 sebanyak 16 juta orang menjadi lebih dari 40 juta orang di tahun 2017.
“Selain itu, industri film lokal juga mengalami kebangkitan yang signifikan di tahun-tahun belakangan ini, dan capaian prestasi film Indonesia pun semakin baik,” katanya.
Walaupun belum setara dengan film Hollywood ataupun Bollywood, lanjut Wapres, kualitas perfilman Indonesia akan mengarah ke sana dengan diiringi peningkatan fungsi film sebagai sumber hiburan, pendidikan, dan industri.
BACA JUGA: Supaya Perfilman Jatim Bergeliat, Begini Kata Film Maker Surabaya
“Kita perlu meningkatkan fungsi hiburan, pendidikan, dan industri. Sebab jika industri film meningkat, akan diikuti dengan peningkatan industri bioskopnya, industri makanannya, juga berbagai industri lain yang terkait,” jelasnya.
Pada acara yang dihadiri oleh tokoh sineas dan insan perfilman Indonesia, ia menyampaikan terima kasih atas kerja keras yang diberikan dalam meningkatkan perfilman Indonesia. “Saya berterima kasih karena selama 69 tahun perfilman Indonesia berkembang,” ucap Wapres.
Pada kesempatan tersebut, JK menyerahkan Apresiasi Kesetiaan kepada sepuluh orang budayawan dan insan film, serta Sertifikat Kompetensi kepada satu orang di Bidang Editor dan satu orang di Bidang Operator Kamera.
BACA JUGA: Fiksi Kuliner Indonesia Membuka Festival Film di Belanda
Sementara, dia awal acara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan dorongan kepada penggiat film untuk terus menghasilkan karya yang berkualitas dan layak ditonton dengan melaksanakan Program Peningkatan Kompetensi Insan Perfilman, penyediaan fasilitas produksi, penayangan film, dan penyewaan hak tayang film Athirah.
Acara ini menjadi puncak Perayaan HPN ke-69 dari 272 rangkaian kegiatan yang dilaksanakn di seluruh Indonesia dari sepanjang Maret 2019. Lahirnya Film Nasional ditandai dengan dimulainya syuting film Darah dan Doa karya Usmar Ismail pada 30 Maret 1950.
Wapres hadir didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Guntur Iman Nefianto, serta Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud.