Senin, 12 July 2021 23:00 UTC
Direktur Utama PG, Dwi Satriyo saat memberikan sambutan peringatan HUT PG ke-49 yang diikuti jajaran nya secara virtual, 10 Juli 2021. Foto: Humas Petro Gresik
JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik (PG) perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia akan membangun pabrik Soda Ash berkapasitas 300 ribu ton.
Soda Ash merupakan bahan baku produksi kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti deterjen, kaca dan produk turunannya, hingga pasta gigi, yang diketahui masih dipenuhi melalui impor.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyebut, Soda Ash merupakan strategi meningkatkan nilai tambah dari produk samping, akan memanfaatkan CO2 yang merupakan hasil samping dari Pabrik Amoniak.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Gas Pabrik Pupuk Amoniak-Urea, Petrokimia Gresik Teken MoU dengan KEI
Sedangkan, produk samping Soda Ash berupa Amonium Klorida (NH4Cl) dapat digunakan sebagai bahan baku NPK, sehingga dapat mengurangi kebutuhan impor ZA sebagai bahan baku NPK," kata Dwi Satriyo, Senin 12 Juli 2021.
Tidak hanya itu, tahun ini Petrokimia Gresik juga berhasil mendapatkan izin pengecualian gipsum dari kategori Limbah B3 oleh Kementerian KLHK, sehingga pemanfaatannya dapat dilakukan secara masif.
Petrokimia Gresik (PG) perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia akan membangun pabrik Soda Ash berkapasitas 300 ribu ton.
Ke depan, pengembangan bisnis optimalisasi potensi ini akan difokuskan pada hilirisasi produk, memperkuat posisi PG sebagai perusahaan berbasis related diversified industry agar terus tumbuh dan sustainable.
Baca Juga: Rencana Bangun Pabrik Pupuk Kieserite, Petrokimia Gresik Gandeng Polowijo Gosari
Menurutnya, hal ini selaras dengan tema “GREAT For Indonesia : Growth, Excellence, And Worthwhile” yang diusung dalam HUT ke-49 ini, yang juga menjadi komitmen dan tekad perusahaan untuk terus tumbuh, unggul dan memberikan manfaat yang berkelanjutan.
“Dengan demikian, kontribusi PG untuk Indonesia tidak hanya dalam hal menopang ketahanan pangan nasional dan mewujudkan pertanian berkelanjutan. Juga memperkuat industri lain yang bermuara pada penguatan ekonomi nasional," pungkasnya.