Logo

Penderita DBD di Jatim Meningkat, Kini Mencapai 1.759 Orang

Reporter:,Editor:

Kamis, 12 March 2020 07:01 UTC

Penderita DBD di Jatim Meningkat, Kini Mencapai 1.759 Orang

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Herlin Ferliana menyebut jumlah pasien positif Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga Februari total mencapai 1.759 orang. 

"Februari lalu sebanyak 948 warga Jawa Timur positif DBD. Angka itu meningkat 137 dari Januari sebanyak 811 kasus DBD," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Herlin Ferliana, Kamis 11 Maret 2020. 

Dari jumlah itu, kata Herlin, sebanyak 15 orang meninggal. Rinciannya, enam orang di bulan Januari, dan sembilan orang meninmggal pada bulan Februari. Pun demikian, Herlin mengklaim, angka penderita DBD di Jatim meninggal hingga Februari masih lebih rendah dari tahun sebelumnya. 

BACA JUGA: Awal Tahun 2020, Kasus DBD di Kota Probolinggo Menurun

Pada periode yang sama, Januari-Februari 2019, penderita DBD mencapai 1.634 orang, yang mana 32 di antaranya meninggal dunia. Meski menurun, namun Herlin tetap melihat angka penderita tahun ini diwaspadai. "Jumlah penderita DBD tahun 2019 sebanyak 18.393 orang, dengan kematian sebanyak 185 orang," tegasnya.

Untuk terus menekan angka penderita dan kematian akibat DBD, Dinkes Jatim terus melakukan berbagai upaya antisipasi menekan kasus DBD tahun ini. Salah satunya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan satu rumah satu jumantik.

Selain itu, Dinkes Jatim sudah menyiapkan petugas, sarana dan prasarana, serta adekuat fasilitas pelayanan kesehatan di semua wilayah di Jatim. Herlin pun meminta peran aktif masyarakat.

BACA JUGA: 12 Warga Madiun Menderita DBD, Satu Meninggal  

Salah satu caranya dengan memakai obat pembasmi nyamuk, mengusap lotion antinyamuk, membakar obat nyamuk, atau menabur bubuk abate di wadah yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

"Kami imbau masyarakat lebih peduli pada lingkungan, dengan membersihkan tempat-tempat kotor dan kumuh, menggalakkan program menguras, mengubur, dan menutup (3M) wadah yang berpotensi jadi sarang nyamuk," katanya.