Sabtu, 15 February 2020 06:30 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur mencatat dari Januari hingga pertengahan Februari 2020, jumlah kasus pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jatim mencapai 801 orang.
Dengan angka kematian tujuh orang. Pasien yang meninggal ini kebanyakan karena daya tahan pasien terus melemah. "Sampai sekarang total pasien DBD di Jawa Timur yang meninggal dunia mencapai tujuh orang, atau 0,9 persen dari total 801 pasien DBD," ujar Kepala Dinkes Jawa Timur, Herlin, Sabtu 15 Februari 2020.
Puncak musim hujan ditengarai menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien DBD. Dari sebelumnya 214 penderita pada Januari 2020 lalu, menjadi 801 kasus sampai saat ini.
BACA JUGA: 12 Warga Madiun Menderita DBD, Satu Meninggal
Namun, angka itu diklaim Dinkes Jatim lebih sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu. Data Dinkes Jatim, DBD pada Januari-Februari 2019 sebanyak 9.896 kasus dengan 111 orang meninggal, lebih banyak ketimbang Januari-Februari 2020.
"Jadi memang ada penurunan drastis kasus DBD di Jatim tahun 2020 ini, di banding tahun 2019 lalu," tuturnya.
Dinkes Jatim, kata Herlin, terus berupaya menekan angka penderita DBD. Diantaranya, mengimbau pemerintah daerah untuk menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara menyeluruh, rutin, dan bermutu. Kemudian menerapkan kegiatan satu rumah satu jumantik serentak di 38 kabupaten/kota di Jatim.
"Selain itu juga menyiapkan sarana prasarana maupun logistik DBD (insektisida dan larvasida). Serta Dinkes di setiap daerah terus memantau perkembangan kasus DBD setiap hari, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus yang mengarah ke KLB," tandasnya.
Pihaknya juga menyiapkan petugas, sarana dan prasarana, serta adekuat fasilitas pelayanan kesehatan. Untuk masyarakat Herlin meminta agar seluruhnya turut berperan aktif mencegah DBD, seperti membersihkan lingkungan sekitarnya.
Salah satu cara yang paling efektif memberantas nyamuk pembawa virus dengue, yakni dengan melakukan program menguras, mengubur, dan menutup wadah air.