JATIMNET.COM, Madiun - Penyelidikan tindak pencurian di dua Alfamart wilayah Kabupaten Madiun belum menemukan titik terang. Pasalnya, pihak kepolisian dari Polres Madiun yang menangani kasus tersebut mengalami minimnya informasi maupun petunjuk ke pelaku.

Seperti yang diungkapkan Kapolres Madiun AKBP Jury Leonard Siahaan bahwa kendala pengungkapan kasus karena minimnya petunjuk yang ditemukan. "CCTV dicabut oleh pelaku," kata dia, Jumat, 29 Oktober 2021.

Selain itu, belum ditemukannya saksi kunci juga menjadi kendala penyelidikan. Sebab, dua toko swalayan di Desa Klitik, Wonoasri dan Garon, Balerejo itu telah tutup pada pukul 20.00WIB.

Dengan demikian, pihak Alfamart tidak ada yang melihat aksi pelaku lantaran tidak ada aktivitas di toko. "Jam operasi (pencurian) kami perkirakan antara pukul 02.00 sampai 04.00," ujar Jury kepada sejumlah wartawan.

Baca Juga: Dibobol Maling, Alfamart di Madiun Rugi Rp32 Juta

Selama kurun waktu sekitar dua jam, pelaku yang diduga lebih dari satu orang telah mengembat uang tunai dari brankas. Sejumlah barang dagangan, seperti rokok dan susu juga disikat. Akibat kejadian itu pihak Alfamart mengalami kerugian material yang ditaksir mencapai Rp 72 juta. 

Untuk mengambil uang dan barang, kawanan pelaku diperkirakan merusak tembok pada bagian belakang toko. Dari lubang yang dibuat, pencuri masuk dan melancarkan aksinya. "Besar kemungkinan seperti itu (kawanan pelaku masih satu kelompok)," Jury menuturkan.

Prediksi itu, ia melanjutkan, berdasarkan cara pelaku untuk masuk toko yang sama - sama menjebol tembok terlebih dulu. Kemudian, merusak brankas dan menguras uang di dalamnya. Barang yang dicuri dari dua toko juga sama, salah satunya rokok.

"Dua Alfamart (yang menjadi sasaran pencurian) juga satu jalur (Madiun - Nganjuk)," kata kapolres.