Kamis, 04 June 2020 11:20 UTC
JARAK LAPAK. Untuk mengurangi risiko penularan Covid-19, pedagang Pasar Pegirian, Surabaya, dipindah ke tengah Jalan Nyamplungan dan diberi jarak antar lapak. Foto: Restu Cahya/ Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Pasar di Kota Surabaya terus ditata di tengah pandemi Covid-19. Sebab, ke depan tidak akan dilakukan penutupan pasar, melainkan penataan di setiap pasar.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, bekerjasama dengan Bagian Perekonomian, PD Pasar dan jajaran kecamatan, pengawasan dan penataan pasar se-Kota Surabaya terus dilakukan. Saat ini, pasar yang sudah ditata dan melakukan physical distancing adalah Pasar Karang Menjangan, Pasar Pegirian, dan Pasar Tembok Dukuh.
“Pasar yang menyusul akan ditata adalah Pasar Nyamplungan, Pasar Pakis, dan Pasar Pulo Wonokromo. Kami juga sudah melakukan pengawasan di 31 pasar yang ada di beberapa kecamatan,” kata Eddy, Kamis 4 Juni 2020.
BACA JUGA: Cegah Covid-19, Pedagang Pasar Pegirian Surabaya Dipindah dan Diberi Jarak Antar Lapak
Menurutnya, penataan yang dilakukan lebih mengedepankan physical distancing. Sehingga Satpol PP dan jajaran lainnya menyiapkan lahan sementara bagi pedagang agar berjualan di jalan. Sedangkan di jalan tersebut telah ditandai dengan garis sebagai petak atau stand untuk berjualan.
“Jadi, para pedagang yang ada di dalam pasar, kami minta untuk berjualan di luar atau di jalan. Karena di dalam sudah penuh kalau ditata,” ia menjelaskan.
Adapun petak atau stand yang digaris itu berukuran sekitar 2x2 meter, memiliki jarak antar pedagang. Sehingga antara pedagang yang satu dengan lainnya ada jarak dan physical distancing bisa dilakukan.
BACA JUGA: Susahnya Pedagang Pasar Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19
“Hal ini sangat penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan di pasar,” ia berujar.
Di samping itu, Eddy juga memastikan bahwa terus melakukan sosialisasi kepada pasar dan pengunjungnya supaya pasar itu mandiri. Harapannya, ketika pasar itu mandiri, mereka akan bisa memanajemen dan mengawasi pasar yang ditempatinya masing-masing.
“Jika mereka sudah sadar semuanya, maka akan sadar dan bersama-sama pula menjaga lingkungannya. Bahkan, mereka akan menegur para pedagang atau pengunjung yang tidak mengindahkan protokol kesehatan,” katanya.