Sabtu, 30 May 2020 03:00 UTC
SOROTAN. Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi. Foto: Baehaqi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Jumlah pasien di Jawa Timur yang terkonfirmasi Covid-19 per 29 Mei 2020, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi jumlahnya 4.409 pasien. Rinciannya adalah sembuh 589 orang, dirawat 3.429 pasien, dan meninggal 372 orang.
Tingginya jumlah pasien positif Covid-19 mendapat sorotan dari Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, khususnya di dua daerah yang menjadi episentrum penyebaran yakni Surabaya dan Sidoarjo. Menurut dia sudah tidak saatnya saling mencari kesalahan.
Semua harus duduk bersama menyelesaikan permasalahan pandemi Covid-19 yang kini menempati Jatim dengan jumlah terbanyak kedua setelah DKI Jakarta dengan empat ribu lebih pasien terkonfirmasi positif.
BACA JUGA: Risma Kecewa, Mobil Lab Covid-19 BNPB Dialihkan ke Daerah Lain
"Apakah kemudian alasannya bahwa hari ini baru kita melakukan rapid test atau tes swab secara masif sehingga baru kita hari ini kita menemukan. Kalau itu alasannya, pertanyaannya kemudian kenapa tidak kemarin-kemarin melakukan impor. Atau terus mengatakan gimana kita PSBB tapi rakyat tidak disiplin ini kan menyalahkan rakyatnya," ujar Kusnadi, Sabtu 30 Mei 2020.
Politisi PDI Perjuangan itu meminta untuk tidak menyalahkan rakyat yang harusnya dipandu untuk ikut protokol kesehatan. Tidak hanya cukup dengan diperintah. Peran pemerintah baik itu provinsi maupun kabupaten/kota yakni membawa rakyat pada aturan yang menggiring ke arah menaati ketentuan pencegahan penyebaran Covid-19.
Ia pun mengaku malu dengan perhatian pemerintah pusat yang khusus kepada Jatim. Keterlibatan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 seolah membuktikan ketidakmampuan menangani pandemi. "Saya malu lah, lepas benar atau tidak. Sebagai bagian dari pemerintahan," ujar Kusnadi.
BACA JUGA: Kisruh Mobil PCR Bantuan BNPB, Berikut Penjelasan Gugus Tugas Jatim
Ia mengajak semua pihak menyatukan langkah dan pikiran bersama-sama menyelesaikan masalah ini. Dirinya yakin bila pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bergandengan saling membantu bisa segera selesai.
Sejauh ini, Kusnadi melihat belum semua pemerintah kabupaten/kota bergerak turut menangani Covid-19. Ada beberapa yang masih santai-santai menanggapinya. Harusnya semua bergerak bergotong royong turun bersama menyelesaikan masalah ini. "Kalau rakyat disuruh Gotong royong tok ya mampus kita," katanya.
