Rabu, 10 July 2019 14:57 UTC
PERCEPAT BANGUN. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah melaporkan pembangunan cable car di Bromo. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengusulkan percapatan pembangunan cable car atau kareta gantung untuk melayani wistawan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), yang ingin menikmati matahari terbit di Puncak Penanjakan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa menyampaikan, usulan tersebut telah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa 8 Juli 2019. Ia berharap pembangunan kereta gantung ini segera terealisasi.
“Opsinya (pemilihan lokasi) diminta yang strategis biar tidak desak-desakan saat melihat sunrise. Ini akan dimasukkan rencana (pembangunan) cable car supaya yang melihat sunrise bisa lebih mudah,” ujar Khofifah ditemui usai sidang Paripurna di Gedung DPRD Jawa Timur, Rabu 10 Juli 2019.
BACA JUGA: Fenomena Frozen Bromo Jadi Daya Tarik Wisatawan Lokal
Ihwal pembiayaan, gubernur kelahiran Surabaya itu mengaku sudah ada calon investor asal Swiss yang siap menyuntikkan dana pembangunan kereta gantung. Swiss, lanjut Khofifah, memiliki pengalaman membangun kereta gantung.
Sebab negara tersebut memiliki kontur wilayah yang bergunung-gunung. Selain itu, cukup banyak obyek wisata pegunungan yang menggunakan kereta gantung.
“Swiss punya pengalaman cukup advanced membangun kereta gantung. Opsi yang paling strategis itu biar tidak desek-desakan, ketika mau melihat sunrise,” ungkapnya.
BACA JUGA: Muncul Limpasan Air di Kaldera Gunung Bromo
Khofifah melihat, selama ini wisatawan yang ingin melihat matahari terbit harus berangkat pukul 02.00 dini hari. Sedangkan akses jalannya sangat kecil untuk menuju ke puncak Penanjakan.
“Kehadiran kereta gantung ini kami harapkan bisa mengurai antrean yang biasanya mengular,” Khofifah menjelaskan.
Opsi lainnya untuk memudahkan akses bagi wisatawan untuk ke Bromo adalah perluasan dan pendalaman pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo. Sebab, saat ini banyak kapal pesiar banyak yang singgah di pelabuhan tersebut. Sayangnya kedalaman kolam di Tanjung Tembaga tidak mampu menampung cruise saat sandar.