Senin, 09 September 2019 14:25 UTC
OBSERVASI. Disbudpar jatim, BPCB Trowulan, dan Komunitas Roode Brug Surabaya melakukan observasi ke Benteng Kedung Cowek yang berada di kawasan Kenjeran, Senin 9 September 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta Pemerintah Kota Surabaya segera meresmikan Benteng Kedung Cowek sebagai bangunan cagar budaya.
Kepala Bidang Cagar Budaya Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Endang Prasanti menyampaikan, benteng tersebut harus segera ditindak lanjuti oleh pemkot dan juga Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Surabaya.
“Kami sengaja datang ke sini karena viralnya Benteng Kedung Cowek,” kata Endang saat diwawancarai di sela-sela observasi bangunan benteng, Senin 9 September 2019.
BACA JUGA: Risma Akan Kembangkan Benteng Kedung Cowek Jadi Destinasi Wisata Sejarah
Benteng dengan luas sekitar 17 ribu meter per segi ini menyimpan sejarah yang detail dan menarik di era perang kemerdekaan.
Endang menyampaikan akan berkoordinasi dengan pemkot yang berwenang mengelola benteng. Salah satunya dengan mengirimkan surat imbauan keseriusan menjadikan benteng tersebut sebagai bangunan cagar budaya.
“Doakan agar segera ketemu dengan pemkot, agar dirumuskan kebijakan apa yang tepat untuk bangunan ini,” kata dia.
Dipandu oleh anggota Komunitas Roode Brug Surabaya Ady Setiawan, Endang menjelaskan banyak hal kecil dan secara detail tersimpan dalam bangunan benteng tersebut. Hal-hal tersebut pastinya belum diketahui oleh semua masyarakat.
BACA JUGA: Benteng Kedung Cowek Akan Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Bahkan pemprov pun tidak memiliki arsipnya, kata dia, sehingga ia sangat terkesan dengan informasi yang dijelaskan oleh komunitas sejarah selama melakukan observasi.
“Nantinya benteng ini akan bisa menguatkan kembali rasa nasionalisme kita, apalagi lokasinya di Kota Surabaya, Kota Pahlawan,” katanya.
Ia menjelaskan pemprov mempercayakan pemkot sebagai pengelola sudah memiliki arsip sejarah benteng. Sehingga harapannya pemkot segera menuntaskan status benteng ini.
Apalagi pemprov mempunyai program jelajah sejarah, kata Endang, dan benteng ini menjadi salah satu kawasan sejarah yang sangat bernilai. Dan ini harus disampaikan kepada generasi muda, khususnya untuk pelajar.
BACA JUGA: Jokowi Usul Benteng Van Den Bosch Direstorasi
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jatim Andi Muhammad Said yang juga ikut dalam rombongan menyampaikan, pemkot harus punya tim yang mengumpulkan data. “Data ini lalu diverifikasi dan di trianggulasi oleh TACB tingkat kota,” kata dia.
Ia menjelaskan setelah diverifikasi, TACB harus merekomendasikan pemkot untuk meresmikan. Setelah diresmikan, kata dia, pemkot bisa melakukan kajian lanjutan untuk melakukan renovasi atau pemetaan fisik benteng.
“Yang penting jadi cagar budaya dulu lah. Baru nanti menentukan tahap kedua untuk fisiknya,” kata dia.
