Logo

Pemprov dan Pusat Beda Data Positif Corona di Jatim, Ini Penyebabnya

Positif Corona di Jatim Tembus 103 Orang per 1 April 2020
Reporter:,Editor:

Rabu, 01 April 2020 13:20 UTC

Pemprov dan Pusat Beda Data Positif Corona di Jatim, Ini Penyebabnya

UPDATE CORONA. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Satgas Percepetan Penanganan Covid-19 Jatim mengupdate informasi jumlah pasien Corona atau Covid-19 di Gedung Negara Grahadi. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya – Data jumlah pasien positif Corona dan pasien sembuh yang dipublikasikan Pemprov Jawa Timur dan pemerintah pusat berbeda. Versi pemprov, data pasien positif di Jawa Timur hingga Rabu, 1 April 2020, bertambah sepuluh orang. Sehingga kini total pasien positif di Jatim 103 orang. Sedangkan pemerintah pusat merilis ada tambahan 11 orang di Jawa Timur sehingga totalnya menjadi 104 orang. Ada selisih satu orang di antara data keduanya.

Kemudian untuk data jumlah pasien positif yang sembuh juga berbeda antara Pemprov Jatim dan pemerintah pusat. Hingga Rabu 1 April 2020, jumlah pasien yang sembuh menurut data Pemprov Jatim sebanyak 22 orang sedangkan versi pemerintah pusat 17 orang. Ada selisih lima orang. 

Menanggapi perbedaan data ini, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, mengatakan perbedaan itu karena ada kesamaan nama pasien yang diumumkan pemerintah pusat dengan data kemarin. 

BACA JUGA: Di Jatim 93 Pasien Positif Covid-19

"Ada kesamaan nama sama pasien kemarin. Maka dari itu langsung di-crosscheck. Pemprov juga bingung setelah mendapat data dari pusat, soalnya ada nama yang sama. Akhirnya, pemprov memilih data milik pemprov, jadi 10 orang," ujar Kohar di Gedung Negara Grahadi, Rabu, 1 April 2020. 

Tambahan sepuluh pasien positif itu antara lain berasal dari Situbondo satu orang, Nganjuk empat orang, Surabaya tiga orang, Sidoarjo satu orang, dan Kota Malang satu orang. Dengan adanya pasien positif Covid-19 di Nganjuk, wilayah zona merah di Jatim bertambah menjadi 20 kabupaten/kota. 

Di tempat sama, Ketua Gugus Tugas Rumpun Kuratif, Joni Wahyuhadi, menjelaskan perbedaan data pasien positif yang sudah sembuh antara data pemprov dan pusat. Keputusan pengumuman tambahan pasien positif ini didasari beberapa alasan. 

"Kalau yang negatif ini nunggu pengumuman dari Jakarta, dia harus tambahnya mungkin (tambah lagi hari isolasinya)," kata Joni. 

BACA JUGA: Covid-19 Merebak, 25 Ribu Pemudik Masuk di Jatim

Ia mengaku telah mengkomunikasikannya dengan juru bicara pemerintah dalam penanganan Corona, Achmad Yurianto. Termasuk melaporkan hasil tes dua kali di Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) yang menyebutkan hasil negatif dalam dua kali pada pasien yang dinyatakan sembuh. 

Pemerintah pusat, menurut Joni, memperbolehkan pemprov mendahului pengumuman pasien positif yang dinyatakan sembuh. Lima pasien positif yang sembuh itu seluruhnya berasal dari Magetan. 

Sementara itu, jumlah pasien positif yang meninggal dunia akibat Corona di Jatim tidak ada perbedaan, yakni bertambah satu orang dan menjadi sembilan orang. Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah dari 420 orang menjadi 536 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari sebelumnya 6.565 orang menjadi 7.328 orang.