Rabu, 01 April 2020 06:00 UTC
Ilustrasi. Dok.
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui, sekitar 25 ribu pemudik telah masuk ke Jatim pada periode 16-29 Maret 2020 lalu. Gelombang arus mudik itu tidak hanya datang dari luar provinsi, melainkan antar kabupaten/kota.
"Kalau saat ini kira-kira 25.450 ditambah 15-ribuan (perkiraan tambahan itu bergerak 30-31 Maret 2020) untuk pemudiknya," ujar Khofifah, Selasa 31 Maret 2020.
Sehingga, apabila ditaksir jumlah pemudik dari luar provinsi yang masuk ke Jatim sekitar 40 ribu orang. Sementara untuk pemudik lokal dalam provinsi juga mengalami lonjakan signifikan.
Khofifah menyebut, sebanyak 50.790 pekerja transportasi teridiri dari ojek online hingga sopir taksi diperkirakan telah pulang ke kampung halaman karena merebaknya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
BACA JUGA: Covid-19, Khofifah Mengaku Tidak Bisa Bendung Pemudik
"Tapi juga ternyata dari pekerja tranportasi mereka semacam ojol, sopir taksi terkonfirmasi 169.300 yang sudah mudik 50.790," ungkapnya.
Mantan menteri sosial itupun meminta para kepala desa atau lurah aktif memberitahu agar warganya melapor. Harapannya memudahkan pemantauan mobilitas para pemudik ini.
Menurut Khofifah, wajib lapor ini sangat penting dalam antisipasi Covid-19. Misalnya, ada warga atau pemudik yang dinyatakan positif bisa dilacak pola penyebarannya. Dinas kesehatan setempat dengan mudah memberikan penanganan.
"Itu juga untuk kepentingan tracing yang bisa lebih mudah dan cepat. Koordinasi sudah nyambung," tandasnya.