Minggu, 02 February 2020 09:33 UTC
Ilustrasi: GIlas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya mengerahkan sejumlah personel gabungan untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk. Pengerahan personel ini tidak lepas dari peringatan yang disampaikan BMKG melalui laman resminya tentang prakiran cuaca.
Dijelaskan Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto bahwa Pemkot Surabaya telah menyiagakan empat unsur setingkat dinas. Selain dari BPB Linmas, pemkot juga mengerahkan Satpol PP, Satgas PU Bina Marga dan Pematusan serta personel dari DKRTH.
“Penyebaran personel sudah dilakukan, Setidaknya ada 25-50 personel di tiap titik yang menjadi perhatian antisipasi genangan saat hujan,” kata Eddy Christijanto, Minggu 2 Februari 2020.
BACA JUGA: Pasca Hujan Ekstrem, Risma Turun Tinjau Saluran
Adapun titik yang menjadi konsentrasi pemkot di antaranya Jalan Kupang Jaya, HR Muhammad, seputaran Jalan Opak, Wonokromo depan RSI, Jalan Ahmad Yani dan Margorejo.
Sedangkan di pusat kota antara lain di Bubutan, Gubeng, serta Jalan Semarang dan sekitarnya.
“Beberapa titik yang sempat tergenang pekan lalu sudah dilakukan normalisasi saluran oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Saat ini kami harapkan sudah lebih baik lagi,” katanya.
Menurut Eddy, prediksi BMKG memang akan terjadi hujan disertai petir sekitar pukul 16.00-22.00 WIB. Sedangkan arah angin mulai dari Barat ke Timur, sehingga di Surabaya Barat dan Selatan diperkirakan hujan dengan intensitas tinggi.
BACA JUGA: Kompleks Ki Ageng Pengging Surabaya Dijadikan Cagar Budaya
“Prediksi dari BMKG, kelembabannya mencapai 60 persen. Suhunya bisa mencapai 50 derajat, sehingga bisa menimbulkan awan cibi,” Edy menambahkan.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya mengimbau kepada warganya untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang mendesak. Terutama pada pukul 16.00-22.00 WIB.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan peringatan dini di sejumlah provinsi di Indonesia pada Minggu 2 Februari 2020. Berdasarkan lama resminya, peringatan dini berkaitan dengan prediksi cuaca buruk di 26 provinsi, termasuk Jawa Timur.
