Logo

Kompleks Ki Ageng Pengging Surabaya Dijadikan Cagar Budaya

Reporter:,Editor:

Minggu, 26 January 2020 13:39 UTC

Kompleks Ki Ageng Pengging Surabaya Dijadikan Cagar Budaya

DISKUSI AWAL. Camat Ngagel, Tomi Ardianto saat melakukan survei di kompleks makam Ki Ageng Pengging. Foto: IST

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya terus memberikan perhatian serius pada situs atau bangunan peninggalan sejarah. Terbaru, Pemkot Surabaya merenovasi kompleks makam Ki Ageng Pengging di Jalan Ngagel Nomor 87.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan kompleks pemakaman dengan luas 20x20 meter itu terdapat 28 makam.

“Sebagai langkah awal, kami sudah bertemu dan berkoordinasi dengan ahli waris maupun pemilik persil. Mereka setuju tentang rencana pemkot. Selanjutnya proses penetapan cagar budaya,” kata Antiek, Minggu 26 Januari 2020.

Langkah selanjutnya, Pemkot Surabaya membutuhkan berkas pendukung sebelum menetapkan sebagai cagar budaya. Selain berkoordinasi dengan ahli waris, Pemkot Surabaya berencana melakukan komunikasi dengan pakar sejarah.

BACA JUGA: 126 Tahun, Langgar Kayu Baru Dilirik Pemkot Surabaya

Catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya, kompleks pemakaman tersebut terdapat 16 tokoh yang sudah terdata. Di antaranya adalah Ki Ageng Pengging, Mbah Endang, Mbah Wali Peking, Mbah Aji Rogo, Mbah Wongso, Mbah Prabu, Mbah Purbo, dan Mbah Suryo Kuninga.

Selain itu, Mbah Boyo, Mbah Ronggo, Mbah Moh Kojin, Mbah Saleh, Mbah Ibrahim, Mbah Sapu Jagat, Mbah Sigit dan Mbah Kafal Buntung. Sedangkan 12 makam lainnya, masih belum diketahui sejarahnya.

TERIDENTIFIKASI. Kompleks makam Ki Ageng Pengging akan dijadikan cagar budaya. Foto: IST.

Sementara itu, Camat Wonokromo Tomi Ardianto menyampaikan awalnya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini beberapa kali melewati Jalan Ngagel dan melihat kompleks pemakaman. Kemudian, pihaknya mendapat instruksi untuk melakukan survei dan mencari informasi ke lokasi tersebut.

“Hasil survei bersama Ibu Lurah Ngagel, kami bertemu dengan juru kunci makam, ternyata itu Makam Ki Ageng Pengging,” Tomi menjelaskan.

BACA JUGA: Belum Keluarkan SK Cagar Budaya, Pemkot Kaji Penelitian Benteng Kedung Cowek

Senada dengan Antiek, di kompleks tersebut terdapat 16 tokoh yang teridentifikasi, sedangkan 12 makam belum diketahui identitasnya. Makam tersebut, diduga masih ada keturunan atau hubungan dengan Prabu Brawijaya V dan para pengawal Kerajaan Majapahit.

“Waktu itu (survei), pohonnya masih rimbun dan banyak dedaunan. Kemudian kami laksanakan kerja bakti dan bersih-bersih makam,” ungkapnya.

Usai dilakukan sirvei, Pemkot Surabaya menggelar pertemuan dengan ahli waris atau pemilik persil bersama pakar sejarah. Dari hasil pertemuan itu, Tomi menyebut pihak keluarga atau ahli waris menyambut baik rencana pemkot menjadikan kompleks tersebut sebagai cagar budaya.

“Pihak keluarga bersedia menghibahkan kompleks makam sebagai cagar budaya. Ini sudah proses berjalan renovasi, jadi beberapa mulai diperbaiki, seperti atap dan akses jalan,” jelasnya.