Minggu, 02 February 2020 02:30 UTC
RISMA: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya langsung meninjau beberapa lokasi saluran untuk dilakukan pengecekan, Sabtu 1 Februari 2020
JATIMNET.COM, Surabaya - Hujan ekstrem yang mencapai 125,7 mili meter per 3 jam yang berlangsung tadi malam Jumat 31 Januari 2020, menyebabkan beberapa titik di Kota Surabaya terjadi banjir.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya langsung meninjau beberapa lokasi saluran untuk dilakukan pengecekan, Sabtu 1 Februari 2020. Lokasi peninjauan pertama yakni di Jalan Gubenur Suryo.
Risma sapaan akrabnya itu langsung memberi arahan kepada Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Erna Purnawati agar membuka tutup saluran. Pasalnya, saluran yang ada di Jalan Gubenur Suryo dengan Jalan Simpang Dukuh tidak terkoneksi dengan baik lantaran ukurannya yang tidak sama.
"Yang ada di Jalan Gubernur Suryo itu kurang lebih ukurannya (saluran) sekitar 150. Kemudian, di Simpang Dukuh namanya pompa kenari itu ukurannya sekitar 50. Artinya air tidak bisa berbagi dengan baik,” kata Erna seusai kegiatan kerja bakti, Sabtu 1 Februari 2020.
BACA JUGA: Anggaran Naik, Surabaya Tetap Banjir
Ia menjelaskan, setiap saluran dibangun dengan waktu yang berbeda-beda. Ada yang mulai dibangun tahun 2003, bahkan ada pula yang sudah ada sejak zaman dahulu kala tepatnya di zaman Belanda.
"Nah, itulah mengapa saluran yang ada di depan Grahadi mau nyambung ke saluran kenari itu betul-betul kecil. Jadi airnya tidak bisa mengalir. Maka harus dikoneksikan supaya airnya bisa mengalir dengan baik,” terangnya.
Setelah satu jam meninjau saluran di sekitar Jalan Gubernur Suryo, Risma kemudian bergeser menuju Jalan Dharmawangsa. Di lokasi kedua itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu mengecek saluran yang tepat berada di perempatan traffic light.
Erna mengaku, di dalam saluran tersebut ternyata banyak ditemukan bekas minyak tanah limbah dari rumah tangga yang menggumpal. Sehingga mengakibatkan saluran tidak bisa bekerja dengan baik.
BACA JUGA: Banjir Surabaya Menjadi Trending, Netizen Membandingkan Dengan DKI Jakarta
"Kalau untuk Jalan Dharmawangsa itu satu aliran dengan Jalan Profesor Mustopo. Ditemukan itu masalahnya, jadi tersumbat oleh limbah minyak,” katanya.
Karena itu kemudian ketika hujan deras semalam, air di daerah sekitar Dharmawangsa ada yang langsung surut dan beberapa titik masih tergenang. Maka dari itu, petugas dari dinas terkait langsung mengeksekusi dengan mendatangkan alat berat berupa ekskavator. "Langsung dilakukan pengerukan,” ungkapnya.
Lokasi ketiga yang dikunjungi Risma adalah Taman Mayangkara. Di sana, ia bersama jajaran Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) memantau saluran air di sekitar Taman Mayangkara, tepat di seberang Rumah Sakit Islam (RSI).
Dalam tinjauannya itu, Risma meminta para petugas DKRTH untuk membersihkan saluran yang mengitari taman. "Pak, tolong tanahnya ini dikeruk," instruksi Risma sembari menunjuk ke arah saluran.
Tak sekedar membersihkan saluran, Risma juga meminta para petugas kebersihan untuk membersihkan area taman yang berukuran 50 cm x 100 cm itu. Satu unit alat berat juga dikerahkan untuk mengambil tumpukan sampah, untuk kemudian dimasukkan ke atas dump truck.
