Rabu, 29 January 2020 10:19 UTC
Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi. Foto: Restu Cahya.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya segera menghadirkan tiga layanan masyarakat ke dalam aplikasi. Ketiga layanan tersebut meliputi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Surat Keterangan Miskin (SKM) online, dan Surat Keterangan Bantuan Kesehatan (SKBK).
Diterangkan kepala Badang Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi bahwa ketiga layanan itu akan disosialisasikan kepada ketua RW masing-masing daerah selama tiga hari, 28-30 Januari 2020.
“Kami ingin mempermudah dan mempercepat layanan kepada masyarakat. Salah satunya layanan berbasiskan digital dalam satu aplikasi,” kata Eri selepas sosialisasi di Gedung Sawunggaling, Selasa 28 Januari 2020.
BACA JUGA: Percepat Pengentasan Kemiskinan, Pemkot Surabaya Gunakan Data MBR
Ditambahkan Eri, ketiga aplikasi tersebut tidak dalam satu, melainkan akan dibuat secara terpisah. Menurutnya ketiganya memiliki layanan berbeda dan tidak bisa dijadikan satu.
Dia mencontohkan ketika warga Surabaya tidak terdaftar dalam MBR, Ketua RW dapat mendaftarkan melalui aplikasi. Selanjutnya Ketua RW memasukkan Nomor Induk Kependudukan dan alamat domisili warganya.
“Secara otomatis, data yang dilaporkan sudah masuk ke dalam aplikasi lurah. Tinggal menunggu 48 jam untuk menyatakan data tersebut sudah masuk,” lanjut Eri.
Adanya aplikasi tersebut, Eri menambahkan, permasalahan di masyarakat bisa diselesaikan lebih cepat. Apalagi, Ketua RW dan RT merupakan unsur sosial yang paling dekat dari masyarakat.
BACA JUGA: Spanduk Eri Cahyadi Bertebaran, DPC PDIP: Tidak Tahu
Pria yang digadang-gadang maju Pilwali Surabaya itu menambahkan bahwa aplikasi ini mempercepat pelaporan berbasiskan data. “Ketika ada warga meninggal atau melahirkan, RW tinggal melaporkan melalui aplikasi,” lanjutnya.
Data yang dilaporkan ke kelurahan, secara otomatis akan terhubung dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya. Data dari Dispendukcapil dikembalikan ke kecamatan, untuk perubahan KSK. Selanjutnya RW mengambil dari kelurahan.
Hal inilah yang diharapkan Pemkot Surabaya bisa menjadi jawaban atas keakuratan data. Selain itu, aplikasi ini bisa memangkas waktu dan jarak agar lebih cepat, efisien, dan efekti.