Logo

Pemkot Probolinggo Bolehkan Salat Id, Masjid dan Musala Wajb Terapkan Protokol Kesehatan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 23 May 2020 10:30 UTC

Pemkot Probolinggo Bolehkan Salat Id, Masjid dan Musala Wajb Terapkan Protokol Kesehatan

PENINJAUAN. Wali Kota Hadi Saat Meninjau Jalan Depan Masjid Agung Raudlatul Jannah, Kota Probolinggo.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Pemerintah Kota Probolinggo telah mengeluarkan kebijakan, yakni memperbolehkan pelaksanaan Salat Idul Fitri di masjid dan musala yang ada di kota setempat. Namun demikian, pemerintah kota mewajibkan tempat ibadah yang akan melangsungkan salat idul fitri, tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengatakan, jemaah yang akan salat Id di masjid atau musala wajib menggunakan masker. Serta membawa sajadah, alas untuk salat sendiri,  dan sudah wudu dari rumah masing-masing.

“Saya harap warga Kota Probolinggo, yang akan salat Id besok berdoa bersama, agar wabah Covid-19 cepat berlalu,” ujar Wali Kota Hadi, saat meninjau persiapan salat Id di Masjid Agung Raudlatul Jannah, Kota Probolinggo, Sabtu 23 Mei 2020.

Wali Kota Hadi juga meminta, warga tidak usah berjabat tangan, cukup dengan mengatupkan kedua telapak tangan di dada sambil mengucap maaf. Selain itu, proses pelaksanaan ibadah salat Idul Fitri diharapkan tidak terlalu lama. “Kalau di masjid dan musola penuh, lebih baik melaksanakan di rumah masing-masing, tidak apa-apa dan diperbolehkan," katanya.

BACA JUGA: Gunakan Kitab Tersendiri, Pesantren di Jember ini Gelar Salat Id Lebih Awal

Hadi mengingatkan, apabila ada orangtua di rumah, disarankan melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah saja, bukan di tempat keramaian. Usai salat Idul Fitri, Hadi menyarankan agar masyarakat berdoa bersama, bagi mereka yang sakit karena Covid-19 agar segera sembuh.

Sementara di masjid agung yang terletak, di jalan KH Agus Salim tersebut. Wali Kota Hadi, melihat satu persatu persiapan masjid sebelum menggelar salat Id, pada Minggu 24 Mei 2020, besok.

Salah satunya jalan, di depan Masjid Agung sudah diberi tanda menggunakan cat putih. Tanda tersebut untuk shaf salat (physical distancing), bagi para jamaah.

Sekadar informasi, setiap tahunnya masjid setempat selalu menggelar salat Idul Fitri dan Idul Adha dengan ribuan jamaah. Oleh karenanya, penerapan protokol kesehatan Covid-19 untuk thaun ini dimaksimalkan.

BACA JUGA: Resep Ayam Panggang Bumbu Rujak Cocok Dihidangkan saat Lebaran

Nantinya setiap jamaah yang tiba akan dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun, jika diketahui suhu tubuh tinggi akan dipersilahkan untuk pulang.

Malam hari sebelum pelaksanaan, areal masjid juga akan dilakukan penyemprotan menggunakan disinfektan. Semua masjid dan musola di Kota Probolinggo pun, diwajibkan melaksanakan prosedur tersebut. Lebih lanjut, terkait tradisi open house di rumah wali kota yang digelar tiap tahunnya. Untuk tahun ini, Wali Kota Hadi memilih meniadakannya.

“Bukan memutus silaturahmi, tetapi kami mengantisipasi agar sebaran Covid-19 tidak meluas. Begitu wabah selesai, semua bisa beraktifitas seperti semula,” kata Wali Kota Hadi.