Sabtu, 24 August 2019 03:36 UTC
PENARI: Penari Thengul dari Bojonegoro yang tampil dalam upacara kenegaraan di Istana Negara. Foto: Istimewa.
JATIMNET.COM, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersama masyarakat makin semangat untuk mempromosikan Tari Thengul sebagai kesenian khas Bojonegoro.
Tari Thengul sendiri, merupakan tarian tradisional yang terinspirasi dari Wayang Thengul asal Bojonegoro, Jawa Timur, salah satu kota yang wilayahnya dilalui sungai Bengawan Solo.
Biasanya, tarian ini dipentaskan oleh penari secara berkelompok dengan gerakan, ekspresi, dan kostum yang menyerupai Wayang Thengul.
Tak hanya itu, berdasarkan siaran pers yang Suara.com terima pada Jumat 23 Agustus 2019, tarian ini juga merupakan tarian kreasi yang diciptakan para seniman, juga sebagai wujud apresiasi dan upaya mengangkat kembali kesenian yang hampir tenggelam seiring dengan perkembangan jaman.
BACA JUGA: Sambut Tahun Baru Islam, Ponorogo Gelar Grebeg Suro 2019
"Menghidupkan kembali kesenian yang hampir tertimbun ini tidaklah mudah, apalagi untuk dijadikan sebagai icon atau identitas sebuah daerah. Dibutuhkan komitmen bersama untuk menjaga dan melestarikan budaya dan kearifan lokal," terang Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah.
Di antaranya ialah dengan menggelar pagelaran Tari Thengul dengan peserta terbanyak sejumlah 2.019 penari, yang terdiri dari pelajar sepenjuru Bojonegoro. Pagelaran ini yang menyabet rekor dunia Museum Rekor Indonesia (MURI).
Tak tanggung-tanggung, Tari Thengul juga menyapa dunia melalui acara Thengul International Folklore Festival (TIFF) 2019 bulan Juli lalu, dengan mendatangkan delegasi kesenian asing dari empat negara, yaitu Polandia, Bulgaria, Mexico, dan Thailand.
Di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, tarian ini juga berangkat ke ibu kota untuk tampil dalam upacara kenegaraan di Istana Negara. Sebanyak 250 penari gabungan dari pelajar SLTP, SLTA dan Mahasiswa yang ada di Bojonegoro menyapa hangat seluruh tamu undangan yang hadir di istana Negara baik dari dalam Negeri maupun Luar Negeri.
BACA JUGA: Melihat Anak-anak Menari Gandrung di Tepi Sawah
"Semangat Bojonegoro yang produktif harus selaras dan sinergi dengan tujuan bersama NKRI, yaitu SDM Unggul Indonesia Maju. Semangat ini akan terus kami gencarkan untuk mempromosikan Bojonegoro ke penjuru dunia melalui kampanye Pinarak Bojonegoro,” tutup dia.
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menetapkan Tari Thengul dan Kesenian Sandur sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.