Logo

Pembangunan Jembatan Joyoboyo Dikebut

Kini Tersambung Dengan Akses Jalan di Sisi Utara
Reporter:,Editor:

Kamis, 01 October 2020 05:40 UTC

Pembangunan Jembatan Joyoboyo Dikebut

DIKEBUT: Pembangunan Jembatan Joyoboyo di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dikebut, kini tersambung dengan akses jalan di sisi utara jembatan. Pasalnya, bulan November 2020 harus selesai pengerjaannya. Foto: Humas Pemkot Surabaya.

JATIMNET.COM, Surabaya - Pembangunan Jembatan Joyoboyo di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) terus dikebut, Rabu kemarin 30 September 2020, progres pekerjaan pengecorannya telah tersambung dengan akses jalan di sisi utara jembatan. Pasalnya, bulan November 2020 harus selesai pengerjaannya.

Terkait elevasi atau ketinggian permukaan antara sambungan jembatan dengan akses jalan di sisi sebelah utara, nantinya akan dibuat mirip punggung sapi. Pasalnya, jika sambungan antara Jembatan Joyoboyo dengan akses jalan di sisi utara tidak rata, hal itu dapat menyebabkan TIJ tergenang saat terjadi hujan deras.

Selain itu, sistem drainase atau tempat tampungan air jembatan nantinya juga akan diberi lubang-lubang di bawah agar air bisa masuk ke sana dan dialirkan ke sungai, sehingga tidak turun ke TIJ.

Kabid Jalan dan Jembatan DPUMPP Surabaya, Ganjar Siswo Pramono menjelaskan, mengenai masalah drainase serta aspal geometrik jalan dengan TIJ, dibutuhkan tangkapan-tangkapan air hujan yang lebih banyak. Supaya air tidak langsung terhempas turun ke TIJ ketika terjadi hujan deras.

BACA JUGA: Pembangunan Jembatan Joyoboyo Ditarget November Rampung

“Supaya nanti tidak menimbulkan dampak genangan di TIJ. Nanti kita buat tangkapan-tangkapan air, sebetulnya sudah ada tapi harus ditambahi lagi ke arah sisi barat. Terus aspalnya juga kemiringannya harus bisa melimpaskan air yang ada di permukaan jalan,” kata Ganjar, Kamis 1 Oktober 2020.

Menurutnya, elevasi permukaan harus disesuaikan agar dapat melimpaskan air hujan ke tempat yang disediakan itu. Sehingga diharapkan tidak sampai masuk ke dalam TIJ. Meski begitu, hal itu sebelumnya sudah ada dalam perencanaan.

“Kita belum sampai ke pekerjaan itu, memang sudah ada ide-ide itu. Tahapannya saat ini kita masih harus cor overtopping permukaan yang habis dipasang voided slap. Kan atasnya harus dicor dulu diaspal, baru kita kerjakan yang dekatnya di TIJ,” ia menerangkan.

Tahap selanjutnya, kata Ganjar, mengenai penyelesaian ornamen beserta gapura yang berada di tengah jembatan dengan ketinggian 20 meter. Meski demikian, pihaknya menyatakan terus berupaya mempercepat pembangunan jembatan yang memiliki panjang sekitar 150 meter itu.

BACA JUGA: Terminal Intermoda Joyoboyo Mulai Berlakukan Pembayaran Elektronik

“Kita berupaya yang ditargetkan Ibu Wali Kota, November bisa selesai semuanya. Kalau kontrak kita sampai Desember selesai. Tapi kita mencoba untuk percepatan,” ia menandaskan.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menyatakan telah berkoordinasi dengan OPD terkait dan kepolisian terkait rencana rekayasa lalu lintas di kawasan itu. Terutama akses jalan di sisi utara Jembatan Joyoboyo.

"Jadi nanti dibuat dua arah jalan di sisi utara Jembatan Joyoboyo itu. Sebelumnya ini sudah kita rapatkan bersama dengan pihak-pihak terkait dan jajaran samping," kata Irvan.

Di samping itu pula, ia menyebut, jembatan lama yang berada di sisi barat jembatan utama (Jalan Darmo) itu nantinya akan difungsikan. Rencananya, jembatan yang memiliki lebar sekitar 4 meter itu akan difungsikan untuk masuk ke arah Jalan Darmo dan Jalan Diponegoro.

“Jembatan lama kita fungsikan untuk masuk ke arah kota Jalan Darmo dan Diponegoro. Jadi ketika (Jembatan Joyoboyo) beroperasional langsung bisa diberlakukan. Ada beberapa rekayasa lalin yang kita lakukan di kawasan itu,” ia memungkasi.