Kamis, 26 November 2020 02:40 UTC
UPACARA. Seorang Warga Suku Tengger Saat Melaksanakan Ibadah, di Perayaan Yadnya Kasada 2020, Tahun Baru Saka 1942, Selasa 7 Juli 2020. Foto : Zulkiflie/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Pengembangan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS) masuk dalam salah satu proyek percepatan pembangunan ekonomi Jatim.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menjelaskan, pembangunan kawasan TNBTS akan mengubah konsep wisata populer dari Puncak Penanjakan menjadi wisata lereng Gunung Bromo.
Pemerintah, kata Emil, tengah mengkaji pengembangan Bromo Vulcania Park. Konsepnya terinspirasi dari Vulcania Park yang ada di salah satu daerah Prancis. "Kami berharap bisa mulai merintis persiapan untuk mewujudkan kembali ini, apalagi dengan adanya tol Pandaan-Malang," kata Emil di Surabaya, Rabu 25 November 2020.
Bromo Vulcania Park secara tematik dan bakal nyambung dengan TNBTS. Sudah ada organisasi internasional yang mendukung ini.
BACA JUGA: Kuota Wisatawan ke Bromo Naik 50 Persen, Pengelola Hanya Layani Transaksi Online
"Kami ingin wisatawan yang ke Bromo tidak hanya tertarik di Puncak Penanjakan saja. Di kaki gunung Bromo banyak keindahan alam dan panorama. Nah tentunya daya tarik ini harus disuplemen juga dengan wisata buatan," terangnya.
Konsep ini sebenarnya sudah lama digagas sejak tahun 2009 silam. International Labour Organization (ILO) disebut mendukung pembangunannya. ILO saat itu berniat membantu Kabupaten Malang mengembangkan wisata buatan ini dengan memilih salah satu desa.
"Kalau tidak salah 2010 lalu, ya, Desa Ringin Anom Kecamatan Poncokusumo ini yang akan dikembangkan mengikuti (konsep) vulcania park di Prancis. Tapi saya masih harus memastikan sama pak bupati, lokasinya di mana," kata dia.
Sayangnya, niat untuk mewujudkan Bromo Vulcania Park ini kembali tersendat dengan adanya Pandemi Covid-19. Dalam situasi ini, investor masih akan berpikir panjang untuk menanamkan modal di bidang pariwisata.
BACA JUGA: Melepas Penat di Pemandian Tirto Ageng, Mata Air di Kaki Bromo
"Ini sedang kami matangkan targetnya. Apalagi masih pandemi. Kami harus jujur, sepanjang 2020 ini investasi di bidang tourism ini agak tertahan. Kalau on going mereka mungkin masih mau coba," tuturnya.
Emil mengatakan akan mereview ulang strategi untuk membangkitkan kembali iklim pariwisata di tengah Pandemi Covid-19, sehingga investor tertarik untuk berinvestasi di bidang ini.
Untuk mendukung Bromo Vulcania Park tidak menutup kemungkinan potensi pengembangan wisata baru di sisi timur Kabupaten Malang turut terdongkrak seiring kemudahan akses yang ada.
Selain Bromo Vulcania Park, beberapa waktu lalu Pemprov Jatim juga berencana membangun cable car (kereta gantung) di TNBTS. Cable car menjadi bagian dari ingin mendorong wisatawan menikmati bromo dari Lumajang, yakni di Puncak B29 atau dari Danau Ranu Pani.
"Nah, ini membutuhkan akses Probolinggo-Lumajang yang lebih baik," tegasnya.