Sabtu, 22 February 2020 03:00 UTC
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung
JATIMNET.COM, Surabaya - Pelindo III terus berupaya meningkatkan pelayanan, khususnya barang ekspor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengaku telah melakukan penyederhanaan aturan proses ekspor. Misalkan dalam hal empty inbound, Pelindo III akan menambah masa free time penumpukan peti kemas dari tiga hari menjadi tujuh hari.
Kemudian, lanjut Doso, Pelindo III juga memperpanjang waktu eksportir mengambil peti kemas langsung ke terminal. Hal ini diyakini bisa mengefisienkan biaya bagi eksportir hingga 44 persen dibandingkan sebelumnya.
BACA JUGA: Pelindo III Ditunjuk Layani Kapal Tunda dan Pandu di Selat Malaka
"Dalam hal early stack untuk kegiatan ekspor, masa penumpukan petikemas di terminal dari sebelumnya dibatasi hanya tiga, hari ini diperpanjang menjadi lima hari sebelum dimuat ke kapal," ujar Doso dalam siaran persnya, Jumat 21 Februari 2020.
Selain itu, katanya, terminal juga tidak akan mengenakan biaya untuk permohonan early stack. Dengan begitu eksportir bisa merasakan efisiensi biaya hingga 65 persen.
Berbagai peningkatan pelayanan ini, diharapkan bisa segera dimanfaaatkan oleh para eksportir, sehingga berdampak juga pada peningkatkan aktivitas ekspor mereka.
BACA JUGA: Pelindo III Ciptakan Aplikasi Pantau Pergerakan dan Penggunaan BBM Kapal Tunda
Tinggal sekarang, Doso meminta dukungan dan kerjasama seluruh pelaku usaha, asosiasi dan pemangku regulasi seperti Bea Cukai, Karantina dan Otoritas Pelabuhan.
"Kami membutuhkan dukungan dari Bea Cukai untuk mengoperasikan wilayah konsolidasi di dalam area pelabuhan. Jika dapat terealisasi, akan memangkas biaya logistik karena petikemas dan dampaknya ke masyarakat adalah dapat mengurangi jumlah truk petikemas," ungkapnya.
Perwakilan Tjiwi Kimia sebagai salah satu pengusaha ekportir yang juga hadir langsung dalam kegiatan sosialisasi simplifikasi bisnis ekspor menyatakan, terobosan Pelindo III ini sangat menarik bagi mereka. Hal tersebut dikarenakan para eksportir bisa lebih leluasa mengatur waktu dan menyiapkan barang mereka sebelum di ekspor.
BACA JUGA: Pelindo III Gelar Khitan Massal Serentak di Tiga Kota
“Kami dari Tjiwi Kimia sudah bertahun tahun bekerja sama dengan Pelindo III dan kami akui secara terobosan dan pelayanan saat ini Pelindo III selalu memberikan yang terbaik seperti yang tadi di sampaikan dengan akan menambah masa stack atau penumpukan peti kemas itu sangat bermanfaat pada kami dan semoga ini bisa segera di laksanakan," kata perwakilan Tjiwi Kimia, Adi.
Sementara itu, ketua umum DPP ALFI/ILFA Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, program simplifikasi proses bisnis ekspor diyakini bisa memicu para pengusaha untuk menambah volume ekspor di Pelindo III. Namun Yuki juga berpesan agar Pelindo III bisa memfasilitasi para pelaku usaha kecil (UKM) dalam proses ekspor produk mereka.
"Simplifikasi ini bagus sekali, bisa menstimulasi para pengusaha untuk lebih meningkatkan volume ekspor mereka dan jika ini memang berjalan sesuai rencana saya yakin Pelindo III akan terus berkembang menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia." ujar Yuki.
Rencana penyederhanaan proses bisnis ekspor ini dimulai 1 Maret 2020 di dua anak perusahaan Pelindo III yaitu PT TPS dan PT TTL. Terobosan ini berpotensi menambah volume peti kemas.
Namun Pelindo III menjamin hal tersebut tidak akan mengganggu kapasitas lapangan penumpukan petikemas di terminal dan akan tetap menjaga dwelling time di bawah 3 hari. Saat ini, dwelling time di dua anak perusahaan Pelindo III yaitu PT TPS dan PT TTL bisa dicapai kurang dari 3 hari.
