Pelaku Penyekapan Majikan di Probolinggo Akan Diperiksa Psikiater

Zulafif

Reporter

Zulafif

Jumat, 16 Agustus 2019 - 01:37

pelaku-penyekapan-majikan-di-probolinggo-akan-diperiksa-psikiater

DIPERIKSA: Husni saat diperiksa di Mapolresta Probolinggo. Foto: Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Polresta Probolinggo akan melakukan pemeriksaan kejiwaan Husni Thamrin (36), pelaku penyekapan terhadap Nurhasanah (52) majikannya.

Pasalnya, selama menjalani pemeriksaan di ruang unit satu, Satreskrim Polresta Probolinggo, keterangan Husni selalu berubah-ubah.    

Wakapolresta Probolinggo, Kompol Imam Pauji mengatakan, masih melalukan pemeriksaan terhadap pelaku. Apabila nantinya terbukti ada upaya penyekapan, serta dikuatkan bukti dan keterangan saksi maka akan diproses pidana atas perbuatannya.

"Karena saat diperiksa pelaku sering berubah-ubah, kita akan melakukan pemeriksaan kejiwaannya ke psikiater," jelas Kompol Imam.

BACA JUGA: Cemburu, Pembantu di Probolinggo Sekap Majikan

Sebelumnya Husni Thamrin melakukan penyekapan di rumah Nurhasanah, warga Jalan Cokroaminoto, Gang Sukun 32, RT 1/ RW 8, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Rabu 14 Agustus 2019 malam.

Malam itu Nurhasanah berhasil diselamatkan warga setempat dan Husni yang tunawicara dan tunarungu bersembunyi di rumah korban. Bahkan, Husni mengancam akan bunuh diri bila ada yang menangkapnya.

Setelah dilakukan negosiasi yang alot, Husni berhasil diamankan petugas. Dari tangan pelaku disita senjata tajam berupa pisau lipat yang dipergunakan menyekap Nurhasanah.

Sementara Nurhasanah ketika dikonfirmasi Jatimnet menuturkan tidak memiliki perasaan terhadap pelaku. Nurhasanah hanya menganggap Husni layaknya adik sendiri.

BACA JUGA: Warga Probolinggo Gratis Menikmati Listrik dan Gas

Nurhasanah menjelaskan, jika pelaku memang memiliki watak temperamen atau pemarah. Karena sifat itu, pelaku kerap digoda teman-teman.

"Saya merasa meriang saat disekap pelaku, karena pelaku sudah saya anggap adik sendiri. Selain itu ia (pelaku) juga suka membantu warga di sini untuk memperbaiki kipas angin, mesin cuci, dan lainnya," kata Nur.

Nur menyebut, jika Husni sebenarnya sudah enam bulan bekerja padanya. Dan tiap harinya memang selalu mengantarnya ke tempat mengajar di SDN Kebonsari Kulon 3.

"Awal mula kejadian, Husni emosi dan akhirnya memuncak saat digoda teman saya. Dimana Husni disebut pernah hubungan intim dengan saya. Padahal saya sudah mengingatkan teman-teman, jangan menggoda Husni berlebihan. Karena selain emosian, Husni kalau emosi selalu membawa pisau,” kata Nur Hasanah, Kamis 15 Agustus 2019.

BACA JUGA: Kemarau Membawa Berkah Bagi Perajin Bata di Probolinggo

Hal yang sama disampaikan kakak Husni, Zainul Arifin (41). Ia membantah ada motif asmara di balik kejadian Rabu malam, karena Zainul mengenal betul karakter adiknya.

“Adik saya memang karakternya seperti itu. Kalau dituduh dan tidak benar, modelnya ya begitu," jelasnya.

Baca Juga