Logo

Pelajar Banyuwangi Ciptakan Kursi di Tengah Pandemi Corona

Reporter:,Editor:

Kamis, 26 March 2020 08:23 UTC

Pelajar Banyuwangi Ciptakan Kursi di Tengah Pandemi Corona

KARYA KREATIF. Herfan Efendi menunjukkan cara membuat kursi di tengah pandemi vuris corona yang memaksanya belajar di rumahnya, kawasan Papring, Kalipuro, Banyuwangi. Foto: Ahmad Suudi.

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Belajar di rumah tidak membuat Herfan Efendi (15) bingung beraktivitas di jam-jam kosong. Dia memanfaatkan bambu bekas di sekitar rumahnya, untuk diolah menjadi kursi.

Kepada Jatimnet.com, Fendi sapaannya, mengatakan bahwa dia mengetahui cara pembuatan kursi dari bahan bambu melalui ayahnya. Sang ayah, Abdul Hadi (46), merupakan perajin bambu di Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, yang memulai usaha itu sejak muda.

Pelajar madrasah tsnawiyah kelas dua itu menemukan beberapa potong bambu bekas egrang di sekitar rumahnya. Patahan bambu bekas itu sudah tidak bisa dipakai lagi. Diukur, dipotong, dan dirangkainya potongan-potongan bambu itu, kemudian diikat dengan tali ijuk hingga menjadi kursi.

“Ini mendesain sendiri, pakai feeling. Kalau cara mengikatnya, saya melihat di Youtube," kata Fendi, Minggu 22 Maret 2020.

BACA JUGA: Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Butuh Posko Pencegahan Sebaran Covid-19

Hadi sang ayah tak banyak mengarahkan, dia memberikan koreksi setelah kursi itu setengah jadi. Misalnya bambu yang membujur di samping, baiknya menggunakan ukuran yang lebih besar. Fungsinya untuk menopang bobot orang duduk.

Bila tempat duduk miring, di mana bagian belakang lebih rendah, tumpuan tangan di kanan-kiri kursi harus menyesuaikan. Kursi yang dibuat putranya selama tiga hari itu juga masih jauh dari kualitas yang layak untuk dijual.

PERLU DIASAH. Kursi buatan Hernan Efendi dinilai orang tuanya perlu banyak berlatih guna menciptakan produk layak jual. Foto: Ahmad Suudi.

“Lumayan cuma tinggal menguatkan, sandaran sudah bagus,” kata Hadi.

Koordinator Pusat Layanan Konseling dan Difabilitas LP3M Universitas Negeri Jember (Unej) Senny Wiyara Dienda Saputri mengatakan masa-masa belajar di rumah menjadi kesempatan bagus bagi anak mengembangkan minat, kreativitas, ketekunan dan kepedulian pada sesama. Contoh sederhana membantu orang tua bersama-sama membersihkan rumah.

BACA JUGA: Terkait Corona, Banyuwangi Evaluasi dan Pertimbangkan Pembatalan Sebagian Festival

Lebih lanjut dia mencontohkan anak bisa diarahkan membuat prakarya, menjahit, berkebun, membaca buku atau kegiatan kreatif lain sesuai minatnya. Kegiatan Fendi membuat kursi menurutnya bisa memberikan pelajaran tentang etos kerja orang tua dan menyukai bidang kerjanya.

“Tantangannya justru pada orang tua, bagaimana memberikan kesempatan, dorongan, fasilitas, dan membatasi minat anak yang berlebih. Misalnya bermain game online atau medsos,” kata Senny melalui aplikasi pesan online.

Untuk diketahui, masa belajar di rumah yang sebelumnya ditetapkan hingga 29 Maret diperpanjang hingga 5 April 2020. Selain itu agenda ujian nasional tahun ini juga dibatalkan, untuk jenjang SD, SMP, maupun SMA.