Logo

Pekerja Tambang Galian C Tewas Tertimbun Tebing yang Longsor    

Aspek Keselamatan Pekerja Tambang Tradisional Rendah
Reporter:,Editor:

Rabu, 11 March 2020 08:15 UTC

Pekerja Tambang Galian C Tewas Tertimbun Tebing yang Longsor  
 

LONGSOR. Tebing galian C yang longsor dan menimpa pekerja hingga tewas di Dusun Grogol, Desa Kepuhpandak, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, diberi garis polisi, Rabu, 11 Maret 2020. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Seorang pekerja tambang galian C di Dusun Grogol, Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, tewas setelah tertimbun tanah bercampur pasir dan batu dari tebing bukit yang digali, Rabu, 11 Maret 2020. 

Korban bernama Latif atau biasa dipanggil Unyil, 50 tahun, warga Desa Tangunan, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, ditemukan sudah tak bernyawa pukul 07.30 WIB di tempat galian C milik Juwadi saat menggali lahan di bawah tebing bukit untuk akses jalan keluar masuknya truk pengangkut material galian. 

Selain Unyil, ada dua pekerja lagi yang juga membuat akses jalan di areal galian setempat namun mereka selamat karena jaraknya cukup jauh dari tebing bukit yang longsor saat digali. Keduanya adalah Bunawi dan Suhari.

BACA JUGA: Dampak Tambang, Ratusan Mata Air di Lebakjabung Hilang

"Kami tadi bekerja membuat jalan sendiri-sendiri untuk mengangkut pasir. Ada tiga orang termasuk saya," ujar Suhari.

Suhari tak tahu pasti kejadian yang menimpa Latif. "Cuma kami mendengar gemuruh dari tanah yang ambruk (longsor). Mendengar itu kami langsung lari takut tertimpa," kata Suhari.

Informasi yang dihimpun, Latif tertimbun material tanah bercampur pasir dan batu dengan kedalaman sekitar 80 centimeter. "Polisi tadi langsung dating, terus langsung dievakuasi," kata Suhari.

BACA JUGA: Polisi Didesak Selidiki Ancaman Pembunuhan Penolak Tambang Pasir di Banyuwangi

Saat ini jenazah Latif telah dievakuasi ke RSUD Prof dr Soekandar, Kecamatan Mojosari, Mojokerto. Polisi telah datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Namun, belum ada petugas kepolisian yang bersedia memberikan keterangan kepada wartawan.

Tambang galian C di Jawa Timur termasuk Mojokerto jadi polemik. Selain dampaknya yang merusak lingkungan, aspek keselamatan pekerja juga sangat rendah. Pengusaha galian C tak memperhatikan aspek keselamatan mereka. Sementara pemerintah membuka akses perizinan tambang seluas-luasnya termasuk galian C dengan alasan meningkatkan investasi dan pendapatan daerah.