Sabtu, 26 January 2019 01:11 UTC
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan tentang kesiapan Indonesia menghadapi Industri 4.0 pada sesi Morning Coffee di Pavilion Indonesia dalam rangkaian 2019 World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss. Fofo: Kemenperin
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengapresiasi keberadaan Paviliun Indonesia dalam meramaikan penyelenggaraan 2019 World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss, 22-25 Januari 2019. Karena, keberadaannya dinilai mampu membuka peluang kerja sama pelaku industri di Indonesia dengan negara-negara lain.
Airlangga mengatakan keberadaan Paviliun Indonesia itu untuk meyakinkan serta memberikan sentimen positif pada para investor dan para penggiat ekonomi dunia. "Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi Indonesia berada di tengah isu perang dagang AS-China. Selain itu adanya fluktuasi harga minyak dunia yang mempengaruhi nilai tukar rupiah," kata Airlangga dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Jumat 25 Januari 2019.
BACA JUGA: Ini Tiga Agenda Indonesia dalam WEF 2019 di Davos
Paviliun Indonesia ini merupakan program delegasi untuk mengenalkan Indonesia di WEF 2019. Di ajang bergengsi tersebut, program ini menggelar workshop, ministerial briefing, networking session, one on one meeting dan tech showcase. Airlangga pun meyakini, Paviliun Indonesia bisa menjadi sarana srategis diplomasi ekonomi melalui penyebaran informasi perkembangan terbaru Indonesia.
Ada sejumlah perusahaan dari Indonesia yang turut berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia, antara lain Indofood, Tokopedia, Kalbe, Astra Internasional, Angkasa Pura, Javara, WIR, Gajah Tunggal dan Kapal Api. Paviliun Indonesia juga menyajikan kekayaan budaya dan kuliner nusantara. Ia juga mengangkat potensi di bidang ekonomi digital dan gaya hidup, industri 4.0, industri pariwisata serta peluang-peluang lain sedang gencar dipromosikan.
Ajang WEF 2019 sendiri merupakan ajang bergengsi untuk berinteraksi antar kalangan baik secara formal maupun informal guna membahas isu-isu ekonomi yang berdampak pada tatanan nasional, regional dan global. “WEF juga merupakan ajang yang sangat prestisius dan representatif,” ujarnya.
WEF 2019 mengundang 2.500 high level leaders, dari kalangan kepala negara hingga CEO dari berbagai perusahaan terkemuka dunia di sekitar 110 negara. Karena itu, Airlangga memandang ajang tersebut sangat penting untuk country branding Indonesia di mata dunia.