Logo

Ini Tiga Agenda Indonesia dalam WEF 2019 di Davos

Reporter:

Rabu, 23 January 2019 07:08 UTC

Ini Tiga Agenda Indonesia dalam WEF 2019 di Davos

Menteri Kominfo Rudiantara dalam Meeting Connecting The World in 4th, sesi yang diselenggarakan Broadband Commission and the World Economic Forum, Davos, Selasa 22 Januari 2019. Foto: Kemenkominfo

JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menghadiri Annual Meeting World Economic Forum (WEF)  2019 yang berlangsung di Davos, Swiss, 22-25 Januari 2019.

Sejumlah menteri juga menghadiri acara tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto; serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong.

Delegasi Indonesia membawa tiga agenda pembahasan yakni perkembangan teknologi digital dan potensi Indonesia dalam sektor ekonomi digital, isu ekonomi 4.0, serta isu lingkungan dan pengaruh teknologi terhadap perekonomian dunia.

Selama lima hari agenda WEF, Menteri Rudiantara telah menjadwalkan 13 forum pertemuan dengan berbagai pihak. Dalam forum tersebut, Rudiantara akan menyampaikan kemudahan dan iklim investasi di Indonesia yang semakin baik.

"Kami akan menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia telah terjadi perubahan. Pemerintah menerapkan pendekatan light touch regulations. Pemerintah tidak lagi mengedepankan peran sebagai regulator, tetapi lebih dari itu menjadi fasilitator dan akselerator," kata Rudiantara dikutip dari laman Kominfo.go.id, Rabu 23 Januari 2019.

BACA JUGA: Perekonomian Indonesia 2018 Tetap Tumbuh Signifikan

Salah satu bentuk nyata upaya untuk melakukan percepatan ekonomi digital, dalam ajang ekonomi global itu, Kemenkominfo menggelar Next Indonesia Unicorn (NextIcorn). Salah satu ajang yang mengangkat tentang perekonomian digital bangsa.

Menkominfo menegaskan Indonesia akan membuka berbagai peluang investasi dengan syarat bisa memberikan nilai tambah kepada Indonesia. "Terutama untuk meningkatkan nilai sumberdaya manusia Indonesia," ungkapnya.

Rudiantara menjelaskan saat ini Indonesia tengah menyiapkan sumberdaya manusia digital di level teknis. Program itu merupakan kolaborasi pemerintah, perusahan digital dan universitas terkemuka di Indonesia.

"Kami berikan beasiswa untuk 20 ribu orang digital talent. Langkah ahead the curve untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang bisa membangun TIK di Indonesia," ungkapnya.

BACA JUGA: Indonesia-EFTA Jalin Kemitraan Ekonomi Komprehensif

Melalui Program Digital Talent Scholarship, Indonesia meningkatkan investasi sektor sumberdaya manusia dengan memberikan pelatihan non-gelar berdurasi 2 bulan. Bidang keahlian yang diajarkan antara lain artificial intelligence, big data, cyber security, cloud computing dan bisnis digital.

Sejumlah inisiatif yang telah dibahas di level regional juga akan menjadi agenda bahasan. Tahun lalu, Indonesia mengambil peran untuk membangun ekonomi digital dengan mengadopsi pendekatan regional dalam membangun integrated digital region across ASEAN. Rudiantara menjadi salah satu anggota Board of Governors for Digital ASEAN.