Selasa, 12 May 2020 01:00 UTC
PETA COVID. Jumlah pasien Covid-19 di Surabaya hingga 11 Mei 2020. Sumber: infocovid19.jatimprov.go.id
JATIMNET.COM, Surabaya – Direktur RSUD dr. Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi membantah banyak pasein Covid-19 di rumah sakit di Surabaya berasal dari luar daerah. Ia mencontohkan pasien yang dirawat di RSUD dr. Soetomo ternyata 95 persen warga Kota Pahlawan.
"Saya enggak tahu di rumah sakit lain apakah memang banyak yang dirawat yang dari luar. Perlu di-update datanya karena di RSUD dr. Soetomo tidak berbicara seperti itu," ujar Joni saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin malam, 11 Mei 2020.
Joni juga mengingatkan terkait etika perawat dan pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Seluruh dokter telah bersepakat merawat seluruh pasien, tidak membedakan ras, agama, kedaerahan, maupun politik.
BACA JUGA: Sebaran Covid-19 di Surabaya Ada 16 Klaster
"Artinya kalau Pemerintah Provinsi Jatim membuat rumah sakit khusus untuk masyarakat Jatim dan orang Kalimantan, orang Jawa Tengah tidak boleh masuk itu tak etis. Tidak diperkenankan di dunia kedokteran. Coba dibuka etika kedokteran," ia menegaskan.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluhkan banyaknya pasien Covid-19 dari daerah lain yang memenuhi rumah sakit di Surabaya. Bahkan berdasarkan data yang dimilikinya, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Surabaya sebanyak 50 persen adalah warga luar Surabaya.
BACA JUGA: Rumah Sakit Surabaya Jadi Rujukan Seluruh Jatim, IDI-Persi Segera Atur Regulasinya
"Bahkan, terdeteksi di Rumah Sakit Soewandhie dan Rumah Sakit BDH pasien Covid-19 dari luar Surabaya datang langsung ke UGD," kata Risma melalui keterangan resminya.
Risma membayangkan ketika pasien Covid-19 dari luar daeeah yang berobat ke RS di Surabaya itu adalah orang tanpa gejala (OTG). Menurutnya itu akan sangat menyulitkan.
"Bayangkan kalau itu OTG lalu kemana-mana di Surabaya, misalnya ke warung makan dan tempat lain, tentu ini yang membuat berat kepada kami di Surabaya. Belum lagi kalau dia bawa keluarga, sedangkan di salah satu keluarganya sudah ada yang positif Covid-19," kata Risma.