Logo

Pasca 3 Warga Positif Covid-19, Ponorogo Berstatus Tanggap Darurat

Pemkab Menyiapkan 1500 Ruang Isolasi Bagi Pemudik Saat Datang di Ponorogo
Reporter:,Editor:

Senin, 06 April 2020 10:20 UTC

Pasca 3 Warga Positif Covid-19, Ponorogo Berstatus Tanggap Darurat

BUPATI: Pasca tiga warga positif Covid-19, Bupati Ponorogo Ipong menyampaikan kalau saat ini wilayahnya berstatus tanggap darurat. Pemkab menyiapkan 1500 ruang isolasi bagi pemudik. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo - Pasca tiga warga Ponorogo terkonfirmasi positif SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat dalam penanganan pandemi Covid-19.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo pun melakukan langkah dengan membangun tempat isolasi dan menyiapkan anggaran. "Kita akan menyiapkan anggaran untuk membangun tempat isolasi yang dimungkinkan untuk tanggap darurat, juga membantu orang-orang yang terdampak dengan bantuan sembako,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Senin 6 April 2020.

Ipong menerangkan saat ini Pemkab juga telah menginstruksikan ke setiap kepala desa agar menyiapkan anggaran untuk pembelian masker dan dibagikan kepada seluruh warga yang berusia 15 tahun keatas dengan jatah masing-masing orang mendapat dua masker.

“Masker yang dibagikan nantinya akan berupa masker kain yang memang bisa dicuci,” terangnya.

BACA JUGA: Ponorogo Masuk Zona Merah, 1 PDP dan 3 Positif Covid-19

Setiap Kepala Desa juga ia minta untuk menyiapkan 5 ruang isolasi umum di balai desa atau rumah kosong untuk para pemudik yang sekiranya nanti rumahnya tidak bisa digunakan untuk isolasi mandiri karena terlalu sempit atau jumlah anggota keluarga yang banyak.

“Nantinya akan ada 1500 ruang Isolasi untuk umum di Ponorogo,” ucapnya.

Namu ia tetap meminta warga Ponorogo yang saat ini berada dalam perantauan untuk tidak pulang kampung terlebih dahulu, hal ini karena banyaknya orang yang terpapar virus Corona tidak memiliki gejala sama sekali sehingga akan sangat berbahaya jika justru menularkan kepada orang sehat lainnya.

Meski demikian jika sekiranya nanti akan banyak pemudik yang pulang kampung maka ia akan mengambil pilihan opsional dengan cara menambah ruang Isolasi umum dengan menempatkan para pemudik untuk isolasi selama 14 hari di beberapa lembaga sekolah seperti SD dan SMP.

BACA JUGA: Ini Protap Penanganan Jenazah Covid-19 Ketika Dimakamkan

“Untuk warga yang berada di isolasi umum nanti semua biaya hidup akan ditanggung pemerintah dan akan diberi vitamin,” ujarnya.

Ipong menambahkan selain pembuatan ruang Isolasi umum dan pembagian masker, Pemkab juga akan memberikan stimulan kepada warga terdampak seperti tukang becak dan beberapa tukang pijat tuna netra yang saat ini penghasilan mereka turun drastis akibat sepinya penghasilan.

“Pemkab akan mendata siapa saja yang terdampak dan memberikan bantuan senilai Rp 200 ribu selama tiga bulan atau selama masa tanggap darurat,” pungkasnya.