Senin, 06 April 2020 01:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Ponorogo - Wilayah Kabupaten Ponorogo mulai masuk zona merah setelah penyebaran SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjangkiti tiga warga Ponorogo dan telah dinyatakan positif usai dilakukan Tes Swab.
“Benar ada tiga orang yang semuanya merupakan cluster haji di Sukolilo Surabaya,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Minggu 5 April 2020.
Ipong menerangkan, ketiga warga-nya yang telah dinyatakan pasitif tersebut saat ini sudah diisolasi dan dirawat di RSUD dr Harjono Ponorogo. Mereka tertular saat mengikuti pelatihan sosialisasi penyelenggara haji pada 8 sampai 18 Maret lalu di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
“Ada sembilan orang yang dikirim menjadi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI),” terangnya.
BACA JUGA: Ini Protap Penanganan Jenazah Covid-19 Ketika Dimakamkan
Ia menambahkan jika dari kesembilan orang yang ikut, lima diantaranya tidak menunjukkan gejala dan sudah dilakukan tes hasilnya negatif. Namun empat orang lainnya dengan status PDP mengalami gejala deman dan dilakukan tes hasilnya tiga positif dan satu negatif.
Bahkan dari keempat orang PDP tersebut saat ini telah ditelusuri oleh Satgas Covid-19 yang hasilnya ada 24 orang melakukan kontak secara intens.
“Dari 24 orang tersebut, 3 orang sekarang statusnya dinyatakan PDP dan sudah kita lakukan tes swab yang sekarang tinggal menunggu hasilnya, ketiga orang PDP itu sekarang sudah dirawat di RSUD Hardjono”, imbuhnya.
Orang nomor satu di Ponorogo ini pun menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, serta menjaga pola hidup bersih dan sehat, dengan sering mencuci tangan, melakukan social distance, melaksanakan himbauan pemerintah serta memperbanyak berdo’a.
BACA JUGA: Tangani Covid-19, Pemprov Jatim Anggarkan Rp 2,384 Trilliun
“Masyarakat saya himbau untuk tetap tenang, dan yang penting kita memperbanyak berdo’a sembari tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat”, himbau Ipong.
Data yang dihimpun oleh jatimnet.com dari Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten Ponorogo, Jumlah Orang Dalam Resiko (ODR) sebanyak 5.801 orang, terdiri dari Pekerja Migran Indonesia sebanyak 1.240 orang dan Non PMI sebanyak 4.561 orang.
Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 6 orang, Jumlah orang Dalam Pemantauan (ODP) yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 259 orang dan ODP Isolasi Rumah Sakit sebanyak 3 orang.
Sementara untuk Jumlah Pasien dalam Perawatan sebanyak 14 orang, terdiri PDP mandiri sebanyak 6 orang dan PDP isolasi Rumah sakit sebanyak 8 orang, dan untuk jumlah positif suspec sebanyak 3 orang.