Jumat, 29 October 2021 07:40 UTC
Peresmian. Menko PMK didampingi Wali Kota Probolinggo, saat melihat dagangan sayuran di Pasar Kronong, Kecamatan Mayangan. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Guna meningkatkan perekonomian kerakyatan, agar bisa bersaing dengan pasar modern. Terobosan pasar syariah, dibentuk di Kota Probolinggo.
Pasar yang menjadi pilot projek terobosan pasar syariah, yakni pasar tradisional Kronong yang berada di Kecamatan Mayangan. Pasar setempat dipilih, lantaran memiliki fasilitas yang paling memenuhi syarat untuk mengarah pada konsep syariah.
Serta, telah mengedepankan beberapa hal sebagai acuan. Seperti ketepatan timbangan pedagang, dengan disediakannya fasilitas pos ukur ulang.
Menko PMK, Muhadjir Effendy yang hadir dalam peresmian pasar syariah, mengaku terkesan dengan konsep pasar syariah yang dibentuk Kota Probolinggo, dimana tak sedikit anggapan pasar tradisional syariah, masih sulit diterapkan.
Baca Juga: Sebelum Dipasarkan, Makanan Hasil Olahan Warga Terdampak Covid-19 Dilakukan Kurasi
Menurutnya, sejumlah kendala kerap ditemui di lapangan, mulai dari infrastruktur hingga kesiapan pedagang dan pembeli menjadi alasan belum optimalnya konsep jual beli syariah.
“Banyak diantara pedagang dan pembel yang belum paham, bagaimana perannnya masing-masing. Apa saja hak dan kewajiban mereka, dalam sistem jual beli syariah. Ini suatu terobosan untuk memverifikasi proses transaksi, terutama yang berkaitan dengan ukuran, berat ringan dan kualitas. Tingkatkan dan kembangkan!," pesannya, Jum'at 29 Oktober 2021.
Menko Muhadjir berharap, keberadaan pasar syariah di Kelurahan Mayangan tersebut, bisa menjadi contoh standar pengawasan transaksi jual beli di dalam pasar.
Dalam kehadirannya di Pasar Kronong, Muhajir menyempatkan diri menyapa pedagang dan mendengar aspirasi mereka. Diantaranya terkait bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan pemerintah atau melalui PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Baca Juga: Satu-satunya di Jatim, Semua Pasar Tradisional di Situbondo Gunakan E-Retribusi
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja Jokowi periode 2014-2019 itu mengatakan, pemerintah tengah merancang permodelan program-program pemberdayaan ekonomi secara merata, untuk mendapatkan sumber pendanaan murah demi menyalurkan pinjaman ke masyarakat.
Sementara Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, dibentuknya konsep pasar syariah sebagai upaya keseriusan Pemerintah Kota Probolinggo dalam mengedepankan pelayanan yang Islami, dengan sistem transaksi dan pelayanan di Pasar Rakyat.
"Maksudnya membantu penyelenggaraan dan pengelolaan pasar tradisional yang bermartabat, aman, ramah dan bersahabat serta akuntabel, yang berlandaskan syariat islam, untuk meningkatkan pelayanan pasar rakyat, " kata Hadi.
Melalui konsep tersebut, lanjut Hadi, diharapkan nantinya bisa mengembalikan eksistensi pasar rakyat agar bisa bersaing dengan pasar modern, dan bisa diminati oleh masayarakat.
“Setelah berbelanja, tapi kita merasa ragu atas bobot atau volume pembelian yang kita lakukan, nah kita bisa menimbang kembali belanjaan tadi (di pos ukur ulang). Dan jika kebenaran pengukurannya teruji, terbukti dan insyaallah kita tenang, aman dan nyaman,”tutur Hadi.