Kamis, 28 October 2021 02:20 UTC

Puluhan makanan ringan hasil olahan inkubasi warga Kota Mojokerto dari berbagai kelompok yang ada di setiap kelurahan. Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Puluhan makanan ringan hasil olahan inkubasi warga terdampak pandemi Covid-19, diinisiasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto harus dilakukan kurasi.
Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya menjelaskan, tahapan kurasi itu merupakan proses yang harus dilalui dari olahan inkubasi tersebut untuk dilakukan penilaian produk dari berbagai sisi. Mulai dari rasa, bentuk, warna, kemasan, pangsa pasar serta harganya.
"Intinya kurasi dilakukan sebagai tahap persiapan sebelum produk itu dijual bebas di pasaran. Termasuk juga nanti mengurus Izin Produksi Rumah Tangga (PIRT) nya dan sertifikat halalnya," katanya, Kamis 28 Oktober 2021.
Mantan Kabag Perekonomian dan Sekdakot Mojokerto ini mengatakan ada puluhan jenis makanan ringan atau cemilan yang dihasilkan oleh kelompok inkubasi makanan olahan keripik. Diantaranya, keripik pare, pisang, singkong, ketela, tempe, sukun, kentang dan jamur tiram.
Baca Juga: Dinkes Kabupaten Mojokerto Temukan Jajanan Diduga Mengandung Zat Berbahaya
Tak hanya itu, kelompok inkubasi ini juga melakukan pengembangan produk jenang dodol berbahan tape dan buah-buahan. Seperti, berbahan buah naga, sirsak, tomat, mangga, nangka, dan apel.
Rencananya seluruh produk makanan ringan dan minuman hasil inkubasi wirausaha ini, akan dijadikan produk oleh-oleh camilan khas Kota Mojokerto yang nantinya dipasarkan di seluruh area wisata yang ada di Kota Mojokerto.
"Memang ada skala prioritas pada RPJMD 2019 -2023, dimana ada pembangunan infrastruktur dan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui pembangunan pasar baru dan destinasi wisata. Ini adalah peluang untuk memasarkan produk-produk kami hasil inkubasi di lokasi-lokasi strategis tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Menko PMK Minta Pengurusan Izin Edar Pelaku UMKM Dipermudah
Seperti diketahui, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan telah menggelontorkan dana APBD melalui program pemberdayaan. Adapun program pemberdayaan disinergikan dengan program pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan peraturan Inmendagri.
Selanjutnya, lanjut Ani, masing-masing kelompok yang lulus inkubasi teknik akan diberikan bantuan peralatan dan perlengkapan yang dianggarkan melalui dana kelurahan sebagai stimulus untuk memulai usaha baru.
"Dengan tujuan selain bisa membuat masyarakat bertahan di tengah pandemi, tapi juga sekaligus menghadirkan wirausaha baru yang mampu menggerakkan roda perekonomian daerah ini," ia memungkasi.
